Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Jasad Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Tidak Utuh, Tim DVI Lakukan Identifikasi Cara Lain

Proses identifikasi jenazah korban Sriwijaya Air tidak utuh tersebut dilakukan dengan cara pencocokan DNA.

Editor: Frandi Piring
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Cara identifikasi jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 yang tidak utuh. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejauh ini 155 kantong jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air di tangan Polri untuk proses Identifikasi.

Beberapa jenazah korban sudah teridentifikasi tim Tim Disaster Victim Identification ( DVI ) Polri.

Ada yang ditemukan dalam kondisi utuh, adapula dalam kondisi tidak utuh.

Maka dari itu, proses Identifikasi jenazah korban Sriwijaya Air tidak utuh tersebut dilakukan dengan cara pencocokan DNA.

Diketahui, Tim DVI Polri sudah menerima 155 kantong jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air.

Hal itu, diungkap Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, pada Jumat (15/1/2021) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Sampai saat ini kami telah dapatkan kantong jenazah sebanyak 155 kantong jenazah dan masih proses untuk dapatkan data-data dari temuan tersebut," ujar Rusdi.

Sampai saat ini Tim DVI sudah masuk ke tahap rekonsiliasi atau pencocokan.

Proses pencarian <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/korban' title='korban'>korban</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kecelakaan' title='kecelakaan'>kecelakaan</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pesawat' title='pesawat'>pesawat</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sriwijaya-air-sj-182' title='Sriwijaya Air SJ 182'>Sriwijaya Air SJ 182</a>. Ditemukan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jenazah' title='jenazah'>jenazah</a> mengapung dan Rekaman FDR <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pesawat' title='pesawat'>pesawat</a>.

(Foto: Proses pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ditemukan jenazah mengapung dan Rekaman FDR pesawat./ANTARA)

Mayoritas proses itu menggunakan pencocokan DNA korban dan DNA keluarga kandung.

Diharapkan semakin banyak DNA dicocokan, maka semakin banyak pula ditemukan identitas korban agar dapat diserahkan ke keluarga.

Sementara, diakui Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Ahmad Fauzi pemeriksaan DNA memang membutuhkan waktu lebih ketimbang pemeriksaan lewat gigi dan sidik jari.

Namun ia memastikan, baik gigi, sidik jari, ataupun DNA adalah data primer pemeriksaan sehingga semuanya dapat dinyatakan akurat.

Pemeriksaan lewat DNA harus dilakukan apabila Tim DVI tidak menemukan potongan tubuh berupa rahang atau sidik jari.

"Apabila jenazah tidak utuh maka kami butuh DNA jadi butuh waktu lebih lama karena ada tahap-tahapannya," jelas Fauzi.

Maka Fauzi berharap keluarga bersabar atas proses yang tengah berlangsung.

Sebab menurutnya proses DVI lebih baik lambat asal tepat dibanding pihak tim DVI terburu-buru sehingga salah identifikasi.

Menunggu Sampel DNA Keluarga Tiga Jenazah Korban Sriwijaya Air

Tim DVI masih kurang data DNA keluarga untuk tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ini sudah 134 sampel DNA yang diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini ada 134 sampel DNA untuk 59 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sehingga masih ada tiga korban lagi yang membutuhkan sampel DNA keluarga, agar genap menjadi 62 korban seperti yang ada pada data manifes penerbangan.

"Masih kami tunggu, mudah-mudahan tidak lama lagi genap 62 korban kami punya sampel DNA-nya," terang Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Sementara, saat ini Tim DVI telah memiliki 139 kantong berisi bagian tubuh korban penerbangan Jakarta-Pontianak itu.

Selain itu, Tim DVI juga telah terima 46 kantong properti yang diduga milik korban yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Rusdi memastikan saat ini proses rekonsiliasi atau pencocokan antara DNA korban dan DNA keluarga korban masih berlangsung.

Ia berjanji akan terus melakukan proses identifikasi sampai tidak mendapatkan lagi kantong jenazah dari tim pencarian.

"Tim akan bekerja sampai body part tidak dikirimkan lagi oleh tim pencari."

"Kami akan bekerja optimal dan beri kepastian pada keluarga," janjinya.

Sementara, Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.
Anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. (Tribunnews)

(Foto: Anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut./Tribunnews)

Total sudah 12 jenazah teridentifikasi.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, keenam jenazah yang berhasil teridentifikasi itu dicocokkan melalui sidik jari dan DNA korban dengan DNA keluarga.

Keenam korban itu ialah Pipit Piyono, Ricko, Supianto-Dania, Yohanes Suherdi, Ihsan Adhlan Hakim, dan Mia Tresetyani.

Dari keenam korban, berdasarkan data manifes, Mia Tresetyani merupakan pramugari atau awak kabin pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Sehingga total sampai pukul 18.00 WIB ini sudah 12 korban yang berhasil teridentifikasi," terang Rusdi dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2021).

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengatakan, selain dari sidik jari, ada juga korban yang berhasil teridentifikasi dari pencocokan DNA.

Pencocokan DNA itu dilakukan terhadap tiga kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati.

Dari tiga kantong jenazah, ada dua kantong jenazah yang berasal dari satu jenazah.

"Jadi ada yang satu bagian tubuh milik satu orang dan dua bagian tubuh milik satu orang," terang Ratna dalam rilis tersebut.

Kedua identitas yang berhasil dicocokkan lewat DNA itu ialah atas nama Ricko dan Pipit Piyono.

Satu potongan tubuh yang diketahui milik Ricko cocok dengan DNA milik ayahnya bernama Demianus Marlette.

Sementara, dua potongan tubuh cocok dengan DNA milik Ujay dan Sumini.

Ketiga DNA tersebut merupakan DNA dari masing-masing orang tua kandung korban.

Sebelumnya, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Mereka adalah Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Khasanah, Fadly Satrianto, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni.

Berikut ini daftar nama penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang beredar di publik:

Kru

1. Capt Afwan

2. Diego Mamahit

3. Dhika

4. Okky Bisma (Teridentifikasi)

5. Mia Tresetyani (Teridentifikasi)

6. Gita Lestari

Penumpang

1. Suyanto

2. Riyanto

3. Angga Fernanda

4. Rion Yogatama

5. Arifin Ilyas

6. Sugiono Effendy

7. Yohanes

8. Pipit Piyono (Teridentifikasi)

9. Pana Widia Nursanti

10. Beben Sopian

11. Razanah

12. Sarah Beatrice Alomau

13. Feliks Wnggo

14. Yohanes Suherdi (Teridentifikasi)

15. Ricko (Teridentifikasi)

16. Arneta Fauzia - Fao Nuntius Zai

17. Zurisya Zuar Zai

18. Umbu Kristin Zai

19. Kolisun

20. Supianto - Daniya (Teridentifikasi)

21. Rizki Wahyudi - Arkana Nadhif Wahyudi

22. Rosi Wahyuni

23. Indah Halimah Putri (Teridentifikasi)

24. Nabila Anjani

25. Makrufatul Yeti Srianingsih

26. Mulyadi

27. Khasanah (Teridentifikasi)

28. Andi Syifa Kamila

29. Capt Didik Gunardi (kru)

30. Fadly Satrianto (kru) (Teridentifikasi)

31. Yunni Dwi Saputri (kru)

32. Isti Yudha Prastika (kru)

33. Grislend Gloria Natalies (kru)

34. Oke Dhurrotul (kru)

35. Rahmania Ekananda

36. Dinda Amelia

37. Fazila Ammara

38. Fathima Ashalina M

39. Asy Habul Yamin (Teridentifikasi)

40. Faisal Rahman

41. Iuskandar

42. Nelly

43. Ratih Windania

44. Yumna Fanisyatuzahra

45. Rahmawati

46. Toni Ismail

47. Athar Rizki Riawan

48. Ihsan Adhlan Hakim (Teridentifikasi)

49. Putri Wahyuni

50. Muhammad Nur Kholifatul Amin

51. Agus Minarni (Teridentifikasi)

52. Shinta.

(Wartakotalive.com/M24)

Tautan:

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jenazah Korban Sriwijaya Air yang Tidak Utuh Diidentifikasi dengan Pencocokan DNA, Ini Penjelasannya, https://wartakota.tribunnews.com/2021/01/15/jenazah-korban-sriwijaya-air-yang-tidak-utuh-diidentifikasi-dengan-pencocokan-dna-ini-penjelasannya?page=all.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved