Kabar TNI
Jenderal Andika Perkasa Terima 40 Mobil Taktis dari Prabowo, Cek Spesifikasi dan Kehebatannya!
Penyerahan kendaraan taktis itu disaksikan oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo; Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono,
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyerahkan 40 kendaraan taktis ke KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Kendaraan taktis tersebut buatan PT Pindad (Persero) yang diberi nama Maung.
Prabowo menyerahkan kendaraan taktis tersebut dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan yang digelar sejak 11 hingga 13 Januari 2021 di Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Penyerahan kendaraan taktis itu disaksikan oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo; Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, pejabat tinggi TNI dan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Status Bolsel Turun Jadi Zona Orange, Warga Positif Covid-19 Bertambah 1 Orang
Baca juga: Genjot PTSL di Boltim, BPN Fokuskan Penyuluhan di Kecamatan Kotabunan dan Modayag

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, yang mengikuti rapat pimpinan Kementerian Pertahanan secara daring melalui video conference, mengaku bangga.
Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kementerian Pertahanan yang memilih menggunakan produk dalam negeri untuk mendukung tugas TNI.
"Terima kasih atas kepercayaan Kemhan terhadap Pindad. Kami bangga pada hari ini dilakukan acara penyerahan simbolis Maung dari Menteri Pertahanan kepada KASAD untuk mendukung tugas pokok TNI," ujar Abraham.
Abraham menjelaskan, total pesanan Maung tahap pertama dari Kementerian Pertahanan yaitu sebanyak 500 unit yang akan diselesaikan secara bertahap.
Abraham menuturkan, Maung merupakan kendaraan taktis yang didesain memiliki kemampuan manuver yang gesit dan andal untuk mendukung mobilitas penggunanya di berbagai medan operasi.
Selain itu, kata Abraham, Maung juga dirancang untuk memiliki kemampuan modular untuk difungsikan menjadi berbagai varian operasi.
Menurut Abraham, Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri.
Serta mendukung program penelitian dan pengembangan agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh.
Seperti diketahui, PT Pindad sebagai perseroan terbatas milik negara yang dibentuk pada 1983 telah aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI dan Polri.
Selain itu, PT Pindad juga telah mengekspor sejumlah produk unggulannya seperti amunisi, senjata dan kendaraan tempur ke pasar global.
PT Pindad selain menghasilkan alutsista juga memiliki Direktorat Industrial yang menghasilkan alat berat seperti ekskavator, traktor, crane kapal laut serta pengait rel kereta api, motor traksi hingga generator.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose pernah mengatakan kisaran harga satu unit lengkap dengan spesifikasi militer tersebut sebesar Rp 600 jutaan.
"Harga Rp 600 jutaan, jadi spesifikasinya memang rantis ringan yang kami rancang untuk kebutuhan manuver cepat ketika penyergapan dan lainnya," kata Abraham, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Harga Rp 600 Juta Per Unit, 500 Rantis Maung Pindad Dipesan Prabowo
Spesifikasi Kehebatan 40 Rantis Maung
Saat ini proses produksi PT Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu:
Divisi Munisi di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan seluas 160 hektar.
Divisi Senjata, Divisi Kendaraan Khusus, divisi-divisi untuk produk industrial dan jasa, divisi-divisi untuk fungsi keuangan dan administrasi serta divisi untuk fungsi pengembangan seluruhnya ditempatkan di Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Seperti diberitakan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyerahkan sebanyak 40 Kendaraan Taktis (Rantis) Maung produksi PT Pindad tahap kedua kepada TNI AD.
Pemberian 40 unit mobil buatan PT Pindad (Persero) untuk operasional TNI AD itu dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya acara Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan 2021 yang diselenggarakan di Kantor Kemenhan RI, Jakarta Pusat.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pemberian kendaraan operasional Maung itu dihadiri juga oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Selain itu, kata Dahnil, Prabowo juga menyerahkan empat unit Kendaraan Armour ILSV Jeforce dan 100 unit sepeda motor.
Dahnil mengatakan kendaraan tersebut diperuntukkan untuk mendulung operasi TNI di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kementerian Pertahanan saat ini tengah memesan rantis Maung sebanyak 500 unit yang diselesaikan secara bertahap oleh PT Pindad (Persero)," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (13/1/2021).
Dahnil mengatakan hal tersebut merupakan upaya Kementerian Pertahanan dalam mendukung peningkatan produksi alutsista dalam negeri.
Selain itu, kata Dahnil, hal itu sesuai yang tercantum dalam UU No 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
"Bahwa pengembangan industri pertahanan merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara," kata dia.
Dahnil mengatakan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2021 selama dua hari yaitu pada tanggal 11 dan 13 Januari 2021.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan secara sederhana dengan metode tatap muka dan virtual, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan berpedoman pada kebijakan pemerintah tentang pembatasan kegiatan masyarakat atau pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Rapim Kemhan Tahun 2021, kata Dahnil, fokus pada tema “Kemandirian Pertahanan dan Keamanan yang Kuat Mewujudkan Indonesia Tangguh”.
Rapim Kemhan Tahun 2021 tersebut, kata dia, menyampaikan capaian dan kerja yang telah dilaksanakan oleh Kemhan sebagai refleksi satu tahun kinerja di bidang penyelenggaraan kebijakan pertahanan negara pada kabinet Indonesia Maju.
Dahnil mengatakan tema tersebut dilatarbelakangi oleh pemahaman Pertahanan dan Keamanan yang kuat akan mampu menangkal berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) dan merupakan salah satu persyarat tetap tegaknya NKRI serta terselenggaranya pembangunan termasuk didalamnya perekonomian nasional.
"Kemandirian Pertahanan juga berarti kemampuan untuk semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan alutsista sendiri, hal ini tentunya dengan menggerakkan industri pertahanan dalam negeri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata Dahnil.
Pada tahun 2020, kata dia, Indonesia memasuki tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 yang merupakan bagian dari agenda pembangunan 5 tahunan terakhir dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025.
Dalam rangka mendukung rencana kerja pemerintah tahun 2021, kata dia, UO Kemhan melaksanakan program dan kegiatan terkait dua prioritas nasional yaitu pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, serta mengenai stabilitas, dan tentu tetap mempertimbangkan Lingkungan strategis yang sedang berkembang baik regional maupun global.
Rapim tersebut langsung dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dengan dihadiri para Pejabat Kementerian Pertahanan secara terbatas, dan sebagian mengikuti secara Virtual.
Rapim juga dihadiri oleh Para Kepala Staf dan Kasum TNI serta para Direksi BUMN yang terkait dengan Industri Pertahanan.
Spesifikasi dan Kehebatan Rantis Maung
Berbekal mesin turbodiesel dengan kubikasi 2.400 cc, PT Pindad (Persero) merancang bangung kendaraan taktis ( rantis) ringan untuk kebutuhan militer.
Tak main-main, mobil yang dinamakan Maung tersebut, digadang-gadang cukup mempuni menerjang segala medan.
Menariknya, walau suara mesin cukup terdengar ke ruang kabin, namun getarannya sangat minim terasa.
Tekan kopling dan mulai memasukan gigi satu, dengan mudah Maung pun langsung bergerak.
Hal ini cukup menarik karena walaupun memiliki dimensi bongsor, ditambah kaki-kaki yang kekar, ternyata tak mengurangi sisi responsifnya untuk bergerak.
Mulai mengelilingi area yang ditentukan, secara bertahap pedal gas pun juga ikut ditekan lebih dalam yang membuat putaran tenaganya makin keluar.
Perpindahan giginya juga tergolong mulus seperti mengendarai pikap kabin ganda pada umumnya.
Impresi yang disajikan dari mesin turbodiesel bertenaga 149 tk dan torsi badak 400 Nm, sudah mulai terasa sejak putaran rendah.
Ketika sesekali menginjak pedal gas lebih dalam di jalan aspal, tenaganya pun langsung meluap yang membuat pengendara dan penumpang dihadiahi sensasi hentakan halus.
Hal tersebut sedikit lebih banyak sudah memberikan gambaran bagaimana buasnya tenaga yang dimiliki Maung.
Ketika melewati jalan melingkar, manuver yang disajikan juga masih tergolong nyaman untuk seukuran mobil dengan tinggi di atas rata-rata.
Paling menarik, meski ini merupakan kendaraan taktis militer, namun sensasi mengendarainya dibuat layaknya seperti membawa mobil kabin ganda.
Tak heran Maung cukup fun to drive karena pengendara dibuat nyaman meskipun secara perawakan luarnya terkesan mengintimidasi.
Spesifikasi
Body Works : Full Galvanis
Mesin: Turbo Diesel 4 Scylinder, 16 Valve DOHC
Transmisi: Manual 6 perecepatan
Daya Maksimal: 149 tk
Kubikasi : 2.400 cc
Daya Maksimal: 400 Nm
Bahan Bakar: Diesel
Penggerak Roda: 4 WD dengan Rear Differential Lock
Suspensi Depan: Independent, Coilover Shock, Long Arm
Suspensi Belakang: Rigid, Coilover Shock, Four Link Arm
Fitur Kemampuan
Kecepatan Aman: 120 km/jam
Radius Putar: Maksimal 13,7 m
Daya Tanjak: 60 persen (kurang lebih 31 Derajat)
Kemiringan: 30 persen (kurang lebih 17 derajat)
Sudut Datang: 49 derajat
Sudut Pergi: 49 derajat
Jarak Tempuh: 800 Km
Kapasitas BBM: 80 liter
Kelistrikan
Sistem Elektrik: 12 Volt
Battery: 100 Ah/12 Volt
Kelengkapan
Braket Senjata 7,62 mm
Konsol Senapan Serbu SS2-V4
Air Portable 4 titik
Towing 4 buah Winch 4,5 Ton
Hi Lift Jack
Pemadam Kebakaran
Lampu BlackOut
Jeriken BBM berkapasitas 2x20 liter
Ban Mud terrain 35 x 12,50 R17
Perangkat GPS Navigasi dan Tracker Kendaraan
GPS
Bahasa C++ & Phyton untuk Core Program
OS Basis UNIX
Display 10 Inci
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/25/070200115/rasanya-geber-rantis-maung-pindad?page=all