WA Diretas? Ini Cara Mengamankan Akun WhatsApp Agar Tak Mudah Di-hack
Jika tautan verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.
Oleh sebab itu, pelaku biasanya menggunakan beberapa teknik, salah satunya menggunakan metode rekayasa sosial.
Metode ini biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya yang membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.
Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan peretas menggunakan cara kedua, yakni menyadap SMS calon korban sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.
Cara menyadap SMS ini biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder.
Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.
Lewat SMS Auto Divert
Selain aplikasi, penyadapan SMS juga bisa dilakukan melalui layanan SMS Auto Divert dari operator seluler dengan menghubungi nomor USSD tertentu sesuai operator yang digunakan di ponsel korban.
Setelah layanan ini aktif, SMS akan diteruskan ke nomor yang dikuasai pelaku.
Jika SMS berhasil didapatkan, maka pelaku bisa dengan mudah memasukkan kode OTP atau mengklik tautan verifikasi yang kemudian menguasai akun WhatsApp korban.
Cara-cara tersebut dijelaskan Alfons melalui unggahan IGTV terbarunya di Instagram. Dalam unggahannya, Alfons mengimbau agar pengguna WhatsApp lebih berhati-hati.
"Jangan sampai menyetujui pengalihan akun WhatsApp jika menerima SMS," kata Alfons.
Ia juga menyarankan agar pengguna WhatsApp mengecek apakah ada aplikasi SMS Forwarder atau layanan SMS Divert terpasang di ponselnya.
Tidak ada salahnya untuk segera menghapus aplikasi tersebut jika diketahui terpasang di ponsel.
Layanan Auto Divert juga bisa dinonaktifkan dengan menghubungi nomor USSD yang sama, lalu pilih opsi "Berhenti".
Cara Mengamankan Agar Akun Tidak Mudah Diretas