News
Atlet & Ofisial Juga Akan Diusahakan Disuntik Vaksin Covid 19
Menpora bakal mengajukan kepada Kementerian Kesehatan agar para atlet dan ofisial yang menjalani kejuaraan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemberitahuan sebelumnya bahwa vaksin covid 19 Sinovac akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Namun rencananya juga akan disuntikkan untuk atlet dan ofisial yang menjalani kejuaraan dalam waktu dekat.
Bukan hanya sepakbola, cabor lainnya juga seperti di renang, menembak juga.
Hal tersebut akan diajukan oleh Menpora Zainudin Amali.
Menpora bakal mengajukan kepada Kementerian Kesehatan agar para atlet dan ofisial yang menjalani kejuaraan dalam waktu dekat juga bisa mendapatkan prioritas.
“Kami upayakan prioritaskan yang tentunya untuk atlet-atlet yang segera ikut event. Nah itu akan kami serahkan datanya kepada pihak Kemenkes. Tentu Kemenkes akan melihat kapan dibutuhkan, kapan akan bertanding. Nah itu pihak Kemenkes yang tentukan,” kata Menpora dalam konferensi pers secara daring, Rabu (13/1/2021).
“Kami tidak bisa tentukan kapannya, kan memang prioritas awal Nakes. Jadi nanti kebutuhan atlet dan ofisial akan dilihat dulu, yang jelas bukan cuma Timnas (sepakbola) saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menpora juga menjelaskan nantinya setiap timnas cabang olahraga yang akan mengikuti kejuaraan akan mendapatkan vaksin begitu pun dengan pelatih asing atau ofisial asing lain di dalam tim tersebut.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat tepatnya pada Maret 2021, Timnas Indonesia U-19 akan mengikuti kejuaraan Piala Asia U-19 di Uzbekistan.
Timnas U-19 saat ini dinahkodai oleh Shin Tae-yong dan tiga asisten pelatih lainnya yang berasal dari Korea Selatan.
“Nah, tentu juga untuk semua ofisial. Untuk Shin Tae-yong juga, tidak akan kami bedakan. bukan cuma sepakbola, cabor lainnya juga seperti di renang, menembak ada pelatih asingnya,"
"Jadi itu bisa kami lakukan tentu mereka paham dengan kebutuhan itu, kan tidak mungkin atletnya saja, terus pelatihnya tidak. Kami akan sama-sama. Ini kebutuhan semua, apalagi cuma beberapa (pelatih asing) saja,” jelasnya. (*)
Penyuntikkan Vaksin Covid 19
Kini vaksin covid 19 Sinovac sudah berada di dalam tubuh Presiden Jokowi.
Proses penyuntikkan telah dilaksanakan tadi pagi Rabu 13 Januari 2021.
Presiden Jokowi disuntik Vaksin Covid 19 Sinovac oleh dokter bernama dr. Abdul Muthalib.
Dia adalah Wakil Dokter Kepresidenan.
dr. Abdul Muthalib menjadi orang yang menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk Presiden Joko Widodo, orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin.
Penyuntikkan vaksin Covid-19 perdana itu berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Ia mengatakan sempat merasa deg-degan sebelum menyuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke dalam tubuh orang nomor satu di republik ini.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa gugup," kata Abdul Muthalib usai penyuntikan.
Namun saat memulai penyuntikan ia merasa tenang kembali dan dapat mengendalikan rasa gugup yang melanda sebelumnya.
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 untuk Presiden Jokowi berjalan lancar dan tanpa rasa sakit. Bahkan Abdul Muthalib mengatakan tak ada pendarahan di bekas suntikan Presiden Jokowi.
"Pada waktu menyuntikkannya tidak masalah. Tidak gemetaran lagi waktu menyuntikkannya. Pertamanya saja agak gemetaran," kata Abdul Muthalib.
"Semua berjalan baik dan lancar, enggak ada masalah. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya. Sekarang masih menunggu 30 menit ke depan," tutur Abdul Muthalib. (*)
Yang Diperiksa Dokter Sebelum Suntik Vaksin Covid 19 Kepada Presiden Jokowi
Ini yang diperiksa dokter sebelum menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin Covid-19.
Vaksinasi dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021) pagi oleh tim dokter kepresidenan.
Mulanya, tim dokter mengecek suhu tubuh Jokowi.
Dokter tersebut kemudian menyatakan bahwa suhu tubuh Presiden 36,3 derajat celcius.
Dokter lantas mengecek tekanan darah Jokowi dan didapati angka 130/60.
Artinya, Jokowi dalam keadaan sehat.
Dokter lantas memberikan sejumlah pertanyaan ke Jokowi.
"Bapak Presiden apakah pernah terkonfirmasi menderita Covid-19?," tanya dokter tersebut.
"Tidak," jawab Jokowi.
"Pernah mengalami gejala batuk pilek demam?," tanya dokter lagi.
"Enggak. Ya batuk kecil hanya uhuk, udah," kata Jokowi.
Dokter kemudian menanyakan apakah anggota keluarga Jokowi di rumah ada yang mengalami batuk.
Dokter juga menanyakan apakah Jokowi menderita penyakit tertentu seperti ginjal, gula, atau diabetes.
Seluruh pertanyaan itu dijawab dengan "tidak" oleh Presiden.
"Kalau dari hasil penapisan seperti itu kelihatannya tidak ada masalah untuk dilakukan tindakan vaksinasi. Mudah-mudahan nanti tindakannya berjalan dengan baik," kata dokter.
"Iya, amin, terima kasih dokter," kata Jokowi.
Selesai menjawab pertanyaan, vaksin Sinovac kemudian disuntikkan ke lengan kiri Jokowi oleh tim dokter.
Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan spontan usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Istana Kepresidenan, Rabu (13/1/2021).
Menurut Jokowi, saat disuntik vaksin Covid-19, dirinya tidak merasakan sakit apa pun.
"Oh enggak berasa sama sekali," kata Jokowi sambil tertawa.
Hal itu disampaikannya usai dokter yang menyuntik mengingatkan Jokowi bahwa proses penyuntikan vaksin sudah selesai dan lengan kirinya akan dibersihkan serta diberi plester.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, sebelum disuntik suhu tubuh Presiden Jokowi 36,3 derajat Celcius dengan tekanan darah 130/67.
Jokowi juga menyatakan tidak memiliki penyakit jantung dan penyakit komorbid lain.
Selain itu, dia memastikan selama ini belum pernah positif Covid-19.
Penyuntikan vaksin kepada Presiden dilakukan oleh tim dokter kepresidenan dan dibantu oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Adapun penyuntikan vaksin kepada Presiden akan menandai dimulainya tahapan vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang rencananya akan memakan waktu 15 bulan. (*)
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com
Tribunnews.com