Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Data Investigasi Sriwijaya Air SJ 182: Bagian Penting Pesawat Rusak, Mesin Hidup saat Membentur Air

KNKT jelaskan data investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Mesin pesawat Boeing 737-500 itu masih dalam kondisi hidup saat membentur air.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto Tribunnews.com/Kompas.com/Istimewa
Data Investigasi KNKT kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Mesin pesawat masih hidup saat membentur air hingga ada kerusakan turbine disc dengan fan blade. 

Lebih lanjut, Soerjanto menuturkan, KNKT telah mengumpulkan data radar dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia.

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB.

Pesawat terbang menuju arah barat laut.

Pada pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.

Tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, Soerjanto mengatakan, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.

"Dari data ini kami menduga mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," ujar Soerjanto.

Kondisi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pesawat' title='pesawat'>pesawat</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sriwijaya-air-sj-182' title='Sriwijaya Air SJ 182'>Sriwijaya Air SJ 182</a> hancur berkeping-keping. Serpihan bangkai <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pesawat' title='pesawat'>pesawat</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sriwijaya-air-sj-182' title='Sriwijaya Air SJ 182'>Sriwijaya Air SJ 182</a> dan live vest serta barang milik penumpang ditemukan tim penyelamat.

(Foto: Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182. KNKT menyebutkan pesawat masih dalam kondisi hidup saat membentur air/Kolase Tribun Manado/Kompas.com)

Data lapangan lain yang didapat KNKT dari KRI Rigel adalah sebaran wreckage (reruntuhan) memiliki besaran lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," ucap Soerjanto.

Sementara itu, temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)

antara lain bagian mesin, yakni turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

"Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan," ucapnya.

Menurut Soerjanto, hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai pesawat berada pada ketinggian 250 kaki.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved