Anggota TNI Menangis di Depan Kantor Polisi, Tuntut Keadilan untuk Anaknya yang Tangannya Diamputasi
Lili bersama anaknya melaporkan perusahaan pembuat aspal beton untuk kebutuhan pembangunan jalan tol itu pada 29 September 2020
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang prajurit TNI menangis meminta keadilan untuk anaknya yang tangannya diamputasi.
Prajurit TNI berpangkat Serda ini bertugas di Rindam I/Bukit Barisan, bernama Lili Muhammad Yusuf Ginting.
Ia menangis meminta keadilan di depan Mapolres Pematangsiantar, Jalan Sudirman, Senin (11/1/2021).
Lili bersama sang putra, Teguh Syahputra Ginting (20), yang memberikan keterangan sebagai pelapor atas pengaduan kecelakaan kerja yang dialaminya di PT Agung Beton Persada Utama pada Rabu, 15 April 2020.
Lili bersama anaknya melaporkan perusahaan pembuat aspal beton untuk kebutuhan pembangunan jalan tol itu pada 29 September 2020 ke Polres Pematangsiantar.

TNI berpangkat Serda itu tak kuasa menahan sedih dan meminta keadilan atas musibah yang dialami anaknya, yang kehilangan tangan kirinya saat kecelakaan kerja di perusahaan tersebut.
"Tolong saya, Bapak. Saya hanya ingin menuntut keadilan, Bapak.
Yang terjadi kepada anak saya, sehingga tangan anak saya putus, Bapak," kata Serda Lili seraya membuka baju dan memperlihatkan tangan anaknya.
"Bapak pimpinan TNI, tolong kami, Bapak, tentang kecelakaan kerja anak kami, Bapak, di PT Agung Beton.
Sudah delapan bulan enggak ada juga tindak lanjutnya, Bapak," lanjutnya.
Sudah 8 bulan dilaporkan, tak ada titik terang
Menurut Lili, sejak delapan bulan lalu kasus anaknya dilaporkan, belum ada titik terang.
Kedatangannya ke Polres Pematangsiantar mendampingi anaknya yang dimintai keterangan sebagai pelapor.
"Tadi ditanya soal kronologis kejadian kecelakaan kerja yang mengakibatkan tangan saya diamputasi.
Sebenarnya karena karet belting. Kalau tidak robek, mungkin tidak terjadi seperti ini," ungkap Teguh.
