Kecelakaan Pesawat
KNKT Minta Dalam Proses Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Boeing dan NTSB Terlibat
Evakuasi dan investigasi terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus dilangsungkan oleh Tim dari Basarnas, dan TNI-Polri di Kepulauan Seribu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Evakuasi dan investigasi terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus dilangsungkan oleh Tim dari Basarnas, dan TNI-Polri di Kepulauan Seribu.
Terkait hal ini, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan Boeing memiliki kewajiban untuk ikut dalam investigasi kasus pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.
Ia menjelaskan bahwa produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini tentunya memiliki kewajiban membantu investigasi yang dilakukan National Transportation Safety Board (NTSB) atau Dewan Keselamatan Transportasi AS.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan NTSB untuk melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat.
"Boeing itu berkewajiban membantu KNKT-nya Amerika (NTSB). Nah KNKT-nya Amerika itu berkewajiban membantu KNKT Indonesia," ujar Soerjanto Tjahjono saat dihubungi Tribunnews, Minggu (10/1/2021) malam.
Namun karena saat ini sedang pandemi virus corona (Covid-19), maka koordinasi pun dilakukan melalui virtual meeting.
Baca juga: Peringati HUT ke-48, PDI Perjuangan Fokuskan Perhatian Pada Pelestarian Lingkungan dan Politik Hijau
Baca juga: Turbin Pesawat Sriwijaya SJ-182 Ditemukan, KNKT Fokuskan Pencarian Kotak Hitam
Baca juga: Punya Spesifikasi Tinggi dengan Harga Murah, Ini Daftar Harga HP Xiaomi Bulan Januari 2021
Karena NTSB tidak dapat melakukan perjalanan udara ke Indonesia.
"Dan mereka karena pandemi ini, untuk saat ini mereka tidak traveling tapi monitor lewat (aplikasi) Zoom," kata Suryanto.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK) telah kehilangan kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.
Pesawat Boeing 737-500 ini jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Dalam pesawat naas ini, terdapat 6 kru aktif serta 6 kru tambahan, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.