Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Disebut Mirip Kejadian Jatuhnya Lion Air di Karawang

Pesawat tersebut jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan akan terbang menuju Pangkal Pinang.

Editor: muhammad irham
Tribunnews
Petugas gabungan memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan kejadian jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 mirip dengan kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 619 di Perairan Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018 lalu.

Pesawat tersebut jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan akan terbang menuju Pangkal Pinang.

Penerbangan ini menggunakan jenis Lion Air Boeing 737 MAX.

Pesawat tersebut dikemudikan Kapten Pilot berkebangsaan India, Bhavye Suneja yang berusia 31 tahun.

Sementara co-pilot adalah Harvino, warga negara Indonesia. Sebanyak 189 orang menjadi korban yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, serta 5 kru.

"Ada model jatuh yang sama dengan kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya ini," katanya.

Sementara itu, otoritas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengantongi transkip rekaman pembicaraan antara pilot Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dan petugas pengatur lalu lintas udara.

Rekaman tersebut merupakan percakapan pilot sesaat sebelum pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

"Kita kumpulkan rekaman berikut transkip pembicaraan antara pilot dan pengatur lalu lintas udara," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo dilansir dari video Antara, Minggu (10/1/2021).

KNKT juga sudah menerima beberapa komponen pesawat yang akan digunakan untuk investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Komponen pesawat yang sudah diterima di antaranya GPS dan radio meter, alat peluncur darurat, dan bagian ekor pesawat.

Sementara itu, menurut Nurcahyo, KNKT tengah mengkaji data radar pergerakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum dilaporkan hilang kontak.

"Tim juga sudah berhasil mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat. Ini nanti akan kita kaji lebih lanjut," ujar Nurcahyo.

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 jiwa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved