Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Bahayakah Pesawat Tua dan Berapa Usia Ideal Pesawat Harus Stop Terbang? Ini Jawaban Vincent Raditya
Sriwijaya Air yang jatuh tersebut berjenis Boeing 737-500. Pertama kali terbang pada 1994 atau sudah lebih 26 tahun.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Menurutnya, pesawat baru atau tua bukan indikator apakah pesawat itu layak atau tidak terbang.
Walau usia pesawat itu telah ‘tua’ asalkan dilakukan maintenance (pemeliharaan) pesawat itu dengan baik, bukan masalah.
Lagi pula setiap pesawat sudah ada buku petunjuknya kapan pesawat itu harus dicek dan lain sebagainya.
Cuma yang jadi masalah adalah cost-nya.
Semakin lama usia pesawat itu dan semakin banyak jam terbangnya, maka otomatis lebih banyak pengecekan harus dilakukan.
Itu artinya biaya pemeliharaan semakin tinggi.
Nah akan tiba di satu titik pesawat itu akan di-stopkan terbang jika pemilik pesawat itu merasa biaya maintenance sudah jauh melebihi dari penghasilan pesawat tersebut.
Maka titik itu, biasanya pengusaha atau pemilik pesawat akan memilih opsi lebih baik membeli pesawat baru.
Vincent Raditya, perlu menjelaskan hal itu gegara banyak yang tanya dan khawatir menaiki pesawat tua.
Padahal tidak menutup kemungkinan mereka menaiki pesawat ‘tua’.
Lebih jelasnya, silakan simak penjelasan Vincent Raditya di Youtube di bawah ini.
Penjelasan Vincent Raditya itu sama dengan keterangan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
"Jika dirawat dengan baik, pesawat tersebut mestinya tidak bermasalah," kata Soerjanto Tjahjono di Jakarta.
Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena juga memastikan pesawatnya dalam kondisi baik,
"Kalau kondisi pesawat dalam keadaan sehat, sebelumnya pulang pergi ke Pontianak dan harusnya tidak ada masalah. Semuanya lancar," kata Jefferson di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021).
Ia mengatakan keterlambatan keberangkatan yang dialami Sriwijaya Air SJ182 selama 30 menit bukan karena kendala mesin.
"Delay (penundaan berangkat) akibat hujan deras," kata Jefferson. (*)