Kecelakaan Maut
4 Fakta Kecelakaan Maut Truk Tronton di Minahasa Utara, Sulut. Sikap Sopir Bikin Haru
Lokasi kejadian berjarak sekira 50 km dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Penulis: Erlina Langi | Editor: Jumadi Mappanganro
4 Fakta Kecelakaan Maut Truk Tronton di Minahasa Utara, Sulut. Sikap Sopir Bikin Haru
MINUT, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pantai Paal, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Rabu (6/1/2021) sekira pukul 12.00 wita.
Lokasi kejadian berjarak sekira 50 km dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Berikut 4 fakta kejadian tersebut:
1. Truk Tronton Muat Alat Berat
Kecelakaan maut itu melibatkan satu truk tronton.
Saat itu truk ini memuat alat berat. Dalam perjalanan, truk ini terbalik.
Polisi telah memeriksa lokasi kejadian dan memastikan insiden ini merupakan kecelakaan tunggal.
2. Sopir Tewas
Akibat kecelakaan itu, sopir truk bernama Terry Tigau meninggal.
Korban berusia 29 tahun.
Sesuai KTP miliknya, korban adalah warga Desa Laikit, Jaga II, Kecamatan Dimembe, Minut.
Lokasi kejadian dengan kampung korban berjarak sekira 24 km.
Sedangkan kernet truk itu yakni Johanis Tinungki selamat.
3. Diduga Rem Blong
Kecelakaan tunggal itu diduga terjadi akibat rem truk tronton ini mengalami blong
Kasat Lantas Polres Minut Sherly Mangelep menjelaskan, saat itu truk tronton ini dikemudikan Terry Tigau bersama kernetnya Johanis Tinungki.
Truk ini bergerak dari arah Likupang menuju Pantai Paal dan sedang membawa muatan alat berat.
Namun, setelah melintasi jalan menurun di Jalan Pantai Paal, truk mengalami gangguan pada sistem pengereman (blong).
Hingga akhirnya truk bermuatan alat berat tersebut dengan cepat melintasi turunan hingga tak terkendali.
“Lalu terbalik bersama muatan," ujarnya.
4. Alasan Sopir Pilih Tak Lompat Bikin Haru
Kecelakaan yang menewaskan sopir truk tronton itu menyisakan cerita mengharukan.
Sopir truk yakni Terry Tigau memilih tetap didalam mobil demi meminimalisir dampak kecelakaan.
Kisah mengharukan ini diceritakan oleh Johanis Tinungki, rekan kerjanya yang selamat dalam kecelakaan itu.
Johanis adalah kernet dari truk naas tersebut.
Saat diwawancarai Rabu (6/1/2021) malam, Johanis dengan sedih menceritakan kecelakaan naas yang menimpa Terry.
Ia mengatakan dirinya tak menyangka tadi siang adalah hari terakhirnya bersama rekan kerjanya yakni Terry Tigau.
"Padahal sebelumnya keadaan baik-baik saja, saya tak merasakan firasat apapun," ujar dia.
Bahkan lanjutnya ia dan Terry, sempat bercanda sambil tertawa sebelum peristiwa tersebut.
"Namun hari yang damai itu berubah ketika Terry mengatakan rem truk tersebut blong, saat menuruni turunan ke arah pantai," terang dia.
Saat itu lanjutnya ia dengan panik langsung mengajak Terry untuk melompat.
Namun Terry dengan heroik masih memikirkan dampak besar ketika truk tidak dikemudikan sehingga ia mencoba untuk meminimalisir dampak kecelakaan tersebut.
"Saya yang panik pun langsung melompat keluar ketika truk mulai kehilangan kendali dan akhirnya saya mendengar bunyi yang sangat keras saat truk terbalik," terang dia.
Beberapa menit setelah truk terbalik, orang di sekitar proyek pun langsung berdatangan dan berusaha menolong Terry.
Namun Terry saat itu meninggal di tempat. (*)