Berita Bolmong
Desa Terpencil Ini Bangun Instalasi Listrik Sendiri, 'Kami Bertekad Jadi Desa Wisata'
Ingin keluar dari kegelapan, warga Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menciptakan cahaya sendiri
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra'd : 11)
Ingin keluar dari kegelapan, warga Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang
Mongondow (Bolmong) menciptakan cahaya sendiri.
Sebuah pembangkit listrik tenaga air dari dua sungai di desa tersebut.
Dengan bergotong royong, proyek "untung - untungan" tersebut berhasil.
Bahkan sukses besar, dari cahaya itu, mereka hendak meraih matahari.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Jumlah Penumpang di Bandara Samrat Manado Turun 50 Persen
Baca juga: Calon Wali Kota Manado Terpilih Andrei Angouw Sembuh dari Covid-19, Langsung Ketemu Olly Dondokambey
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Sulawesi Utara Selasa Hari Ini, Ada 15.000 Dosis
Menjadi desa wisata.Sangadi Desa Mengkang Lam Makalalag kepada Tribun Manado bercerita, pembuatan tenaga listrik secara swadaya berawal dari keresahan warga karena kampungnya terus gelap gulita akibat listrik PLN belum masuk.
Warga yang kala itu dipimpin Sangadi sebelumnya Marsidi Kadengkang berembuk, mencari cara
dan setuju membangun kincir angin.
"Kami mengandalkan potensi air sungai di sini," kata dia.
Berbekal pengetahuan kelistrikan yang otodidak, peralatan seadanya dan kerja keras, lahirlah kincir angin tersebut.
Keadaan kala itu penuh euforia, mirip sebuah bangsa yang baru mendengar proklamasi kemerdekaan.
Baca juga: Sosok Jack Ma Seorang Miliarder di Asia yang Kini Menghilang Setelah Kritik Partai Komunis China
"Anak anak bisa belajar malam, warga bisa nonton siaran TV. Pengetahuan bertambah," kata dia.
Listrik PLN lantas masuk beberapa tahun kemudian.
Dari desa paling terbelakang, kini Mengkang jadi desa termaju dalam kelistrikan.
Jika listrik PLN mati, mereka pakai listrik dari kincir angin. Namun warga tak berpuas diri.
Mereka terus berinovasi. Target mereka ke depan, jadi desa wisata. "Kami punya wisata adat rumah Mongondow, kolam dan lainnya," kata dia.
Sebut dia, kincir angin tua tersebut akan jadi ikon pariwisata desa itu.