Gus Dur
Kumpulan Kata Bijak Gus Dur: Semakin Tinggi Ilmu Seseorang, Maka Semakin Tinggi Toleransinya
Gus Dur menjabat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gus Dur hingga hari ini dikenang sebagai salah satu guru bangsa Indonesia.
Hari ini, 30 Desember 2009, 11 tahun lalu, pemilik nana panjang Dr. (H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid ini menghembuskan nafas yang terakhir. Ia meninggal di umur 69 tahun.
Tokoh pluralisme kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini dikenal juga sebagai pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat.
Gus Dur menjabat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999.
Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.
Berikut ini ada kumpulan kata-kata bijak dari Gus Dur:

"Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tak akan pernah tanya apa agamu!"
“Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas”
“Tidak ada TKI yang ilegal, yang ada negera memperlakukan pebiaran-pembiaran terhadap tumpah darah bangsanya”
Allah itu Maha Besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada. Apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.
“Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi. Dengan kata lain, sejarah masa lalu, sering dijadikan alat legitimasi kekuasaan”
"Memaafkan tidak akan mengubah masa lalu, tetapi memberi ruang besar untuk masa depan."
"Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan."
"Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur."

"Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat."