Alasan Sandiaga Jadi Menteri
Ungkap Alasan Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno: Singkirkan Perasaan dan Kepentingan Pribadi
Seperti yang diketahui sebelumnya Sandiaga Uno resmi menjadi menteri. Ini alasanya menjadi Menparekraf
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui sebelumnya Sandiaga Uno resmi menjadi menteri .
Terkait hal tersebut Sandiaga Uno kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sandiaga pun mengungkapkan alasannya menjadi Menparekraf.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 11.00 WIB, Pingkan Tewas di Tempat Ditabrak Mobil yang Dikendarai Polisi
Baca juga: Eks Mensos Juliari P Batubara Rayakan Natal di Rutan KPK Bersama 12 Tahanan, Dikunjungi Keluarga
Baca juga: Kabar Buruk untuk Chelsea Islan, Sang Kekasih Rob Clinton Umumkan Positif Covid-19 di Medsos
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan alasannya menerima pinangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri.
Ia ingin menjadi manfaat dan berdampak bagi bangsa dan negara.
Sandiaga menyampaikan, dia tidak ingin politik di Indonesia digunakan hanya untuk menjadi ajang pecah belah, saling sikut menyikut, dan saling menjatuhkan.
"Apalagi dengan adanya Covid-19, justru seperti game changer, seperti panggilan kita semua," kata Sandiaga melalui keterangan persnya, Sabtu (26/12/2020).
Sebagai mantan pesaing Jokowi di pemilihan presiden (pilpres) lalu, ia ingin mengajak seluruh warga Tanah Air bersatu padu melupakan perbedaan, kepentingan golongan, perasaan individual, dan lain sebagainya.
Seluruh elemen bangsa harus melihat mana yang paling memiliki manfaat untuk membangun bangsa dan negara ke depan.
Di satu sisi, ia menyadari banyak pihak-pihak kecewa dan tidak mendukung ihwal keputusan yang dia ambil untuk menjadi bagian dari pemerintah.
Akan hal itu, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memohon maaf sebesar-besarnya.
Kendati begitu, ia kembali menegaskan, bahwa niat yang dimiliki murni, tulus, dan ikhlas hanya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Keputusan menjadi menteri ia ambil setelah berkontemplasi dan salat istikharah beberapa kali.
"Dan jawabannya tetap sama bahwa dahulukan kepentingan bangsa dan negara, singkirkan perasaan dan kepentingan pribadi.
Apalagi banyak sekali saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan, terutama yang terhantam langsung pandemi Covid-19," kata dia.