Radikalisme dan Terorisme
Hendropriyono: Radikalisme Tumbuh Subur Karena Mabuk Agama, Puji Jokowi yang Tunjuk Gus Yaqut
Melihat kondisi NKRI yang paham radikalisme dan teroris tumbuh subur, Jenderal TNI (Purn) Prof Dr AM Hendropriyono
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Melihat kondisi NKRI yang paham radikalisme dan teroris tumbuh subur, Jenderal TNI (Purn) Prof Dr AM Hendropriyono, menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab (HRS), beserta pengikutnya telah mengingkari Pancasila.

Penilaian sang Jenderal TNI (Purn) Dr AM Hendropriyono bukan tanpa alasan, dia menyatakan telah mengikuti berbagai pidato HRS, dan para pengikutnya yang arahnya mengingkari Pancasila.
“Ini karena saya ikuti dari berbagai pidatonya yang bersangkutan sendiri, pengikut-pengikutnya, arahnya sudah ingin mengingkari Pancasila,” ujar Hendropriyono dikutip dari kanal YouTube karni Ilyas Club, yang diunggah Jumat, 25 Desember 2020.
Hendropriyono mengungkapkan, apa yang dilakukan HRS beserta pengikutnya, bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi negara syariah, meski arahnya belum jelas. “Ingin merubah, syariah, tapi menurut versi yg bersangkutan. Nggak jelas, nggak ada contohnya, negara yang dicita-citakan,” tegasnya.
Pasalnya, apa yang dirumuskan oleh HRS beserta pengikutnya terkait dengan negara khilafah, tidak juga berdasarkan pada contoh-contoh di masa lalu.
“Negara khilafah begini kan ada contoh dulu, tapi dulu juga nggak sama sama yang dirumuskan mereka, tapi tidak sama,” pungkasnya.
Baca juga: Punya 35 HP dan Akun FB, Seorang Simpatisan FPI Ditangkap Polisi karena Menyebar Kebencian di Medsos
Baca juga: Hendropriyono: Mari Kawal Demokrasi Liberal Kita Jangan Kebablasan, Sejak 1998 Bukan Lagi Pancasila
Baca juga: Sedang Bergegas ke Rumah Sakit, 3 Orang Ini Malah Tertimpa Pohon Tumbang di Pinggir Jalan
Lebih lanjut, Hendropriyono menekankan agar tetap berpegang teguh saja kepada Pancasila. Karena menurutnya, yang terpenting adalah agar rakyat selamat dan sejahtera.
“Jangan balik mundur terus lah, ya udah, kita yang konsisten saja pancasila. Rakyat aman, rakyat selamat, dan sejahtera,” tegasnya.
Begitu pun dengan radikalisme, menurutnya tumbuh suburnya radikalisme karena masyarakat yang mabuk agama.
“Jadi kalau HRS masih saja berkobar-kobar mengibarkan radikalisme, radikal di sini konotasinya yang menyukai kekerasan, anarkisme, dan ini juga akan subur kalau tanahnya subur. Tanah yang subur untuk radikalisme adalah, masyarakat yang mabuk agama,” pungkasnya.
Namun tentu saja, bukan berarti karena beragama jadi tidak Pancasila, justru beragama sesuai dengan Pancasila, maka harus beriman, tapi tidak mabuk agama.
“Kita harus beragama sesuai Pancasila, kita harus beriman, tapi jangan mabuk. Karena kalau mabuk, akibatnya tidak disiplin. Jangan mengibarkan kebebasan terus menjadi liar, ini yang saya khawatirkan,” jelasnya.
Puji Menteri Agama
Menariknya, Hendropriyono memberi penilaian bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah tepat menunjuk Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama. Gus Yagut merupakan figur muda, tegas, dan pemberani.

"Presiden Jokowi sudah mengambil langkah tepat dengan mengangkat figur muda, tegas,dan pemberani untuk menjadi Menteri Agama," ujar Hendro, belum lama ini.