Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabinet Indonesia Maju

Menteri KKP Wahyu Trenggono Soroti Kebijakan Edhy Prabowo: Kita Evaluasi Soal Benur

Trenggono menegaskan bakal mengevaluasi beberapa kebijakan menteri sebelumnya sesuai pesan Presiden Jokowi.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews
Profil Wahyu Sakti Trenggono Wakil Menteri Pertahanan yang kini menjadi Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan. (KKP) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono menjabarkan program yang akan dilakukannya setelah resmi dilantik.

Sebagaimana, Presiden RI Joko Widodo melantik Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Kepresidenan hari ini, Rabu (23/12/2020).

Seusai pelantikan, Wahyu Sakti Trenggono langsung melawat ke Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam lawatannya, Trenggono menegaskan bakal mengevaluasi beberapa kebijakan menteri sebelumnya sesuai pesan Presiden Jokowi.

Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di Kantor Kemenkopolhukam Jakarta Pusat pada Kamis (31/10/2019).
Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di Kantor Kemenkopolhukam Jakarta Pusat pada Kamis (31/10/2019). (Istimewa Via Tribunnews.com)

Salah satu evaluasinya mengenai kebijakan ekspor benih lobster yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 12 tahun 2020

tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

"Ada beberapa yang dipesankan oleh Pak Presiden.

Tapi saya tentu perlu evaluasi, salah satunya adalah soal benur (benih lobster)," kata Trenggono dalam lawatannya, Rabu (23/12/2020).

Trenggono lantas menyatakan cintanya kepada keberlanjutan.

Adapun isu keberlanjutan lingkungan ini yang membuat mantan Menteri Kelautan

dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuat aturan pelarangan ekspor benih lobster.

Namun menteri penggantinya, Edhy Prabowo,

kembali melegalkan ekspor benur dengan alasan keberlanjutan harus diseimbangkan dengan kesejahteraan nelayan,

yang menggantungkan hidupnya mencari benur.

"Soal benur akan kita evaluasi, karena saya cinta soal keberlanjutan lingkungan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved