Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reshuffle Kabinet

Tetty Paruntu Berpeluang Diusulkan Golkar ke Jokowi, PPP: Nama Calon Menteri Masih Berubah-ubah

Jika benar Presiden Joko Widodo akan melakukan perombakan besar-besaran di kabinetnya, maka termasuk representasi Partai Golkar

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Tetty Paruntu, Ketua DPD Partai Golkar Sulut bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto 

Isu Presiden Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet semakin kencang terdengar.

Politikus Partai Keadilan Bangsa (PKB) Faisol Riza mengatakan berdasarkan informasi yang didengar dirinya ada enam posisi menteri yang akan dilakukan reshuffle.

"Saya dengar ada enam posisi, akan masuk orang-orang muda yang menambah dinamisnya kabinet," kata Faisol Riza saat dihubungi, Jakarta, Senin (21/12/2020).

Selain di tingkat menteri, kata Faisol, Presiden Jokowi juga direncanakan akan menambah beberapa wakil menteri. 

"Beberapa wamen juga akan ada tambahan," ucap Faisol Riza. 

Saat ini, terdapat dua posisi menteri kosong di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Cara Cek Penerima dan Mencairkan Program Indonesia Pintar 2020, AKSES pip.kemendikbud.go.id

Baca juga: Ujang Komarudin Menyebut, Jokowi Sedang Melihat Waktu yang Tepat

Baca juga: Taktik Jitu Olly Merahkan Sulut

Kekosongan dua menteri tersebut, karena Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya Edhy Prabowo ditetapkan tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster. 

Kemudian, Menteri Sosial Juliari P Batubarata ditetapkan tersangka kasus dugaan suap bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.

Desas-desus Makin Menguat

Dalam beberapa pekan terakhir, desas-desus akan adanya perombakan kabinet Indonesia Maju semakin menguat.

Salah satunya karena kekosongan dua kursi menteri, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Sosial telah berlangsung lebih dari dua pekan.

Bahkan, isu perombakan kabinet kian menguat karena pada pekan ini terdapat hari Rabu Pon (23/12/2020) yang merupakan weton atau hari lahir Presiden Joko Widodo (Kompas, 18/12/2020).

Berdasarkan catatan pemberitaan Kompas, selama enam tahun memerintah, sejak periode pertama 2014-2019 dan kini periode kedua 2019-2024, beberapa kali Presiden Jokowi mengeluarkan keputusan penting pada hari lahirnya itu.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton memang merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik, hari keberuntungan, bahkan hari sial seseorang.

Pertemuan Empat Mata

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved