Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

KENALI Gejala dan Ciri-ciri TBC, Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Penyakit TBC menempati urutan pertama sebagai penyakit paling mematikan menurut WHO.

Editor: Ventrico Nonutu
motherandbaby .co.uk
ILUSTRASI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - TBC merupakan salah satu penyakit yang mematikan.

Bahkan penyakit ini menempati urutan pertama sebagai penyakit paling mematikan menurut WHO.

Indonesia sendiri menduduki urutan ketiga jumlah kasus TBC terbanyak setelah India dan China.

Baca juga: Sering Mengonsumsi Makanan Berminyak? Ternyata Berbahaya, Ini Penyakit yang Bisa Mengincarmu

Baca juga: Curi Pakaian Dalam Anak Gadis, Pria 34 Tahun Kepergok Warga, Sudah 3 Kali Berurusan dengan Polisi

TBC sejatinya adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru.

Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.

Lantas, bagaimana proses penularan penyakit ini? Apa saja gejala TBC yang patut diwaspadai?

Proses infeksi dan penularan TBC

Melansir American Lung Association, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Udara menjadi media penyebaran kuman TBC, di mana bakteri dapat menyebar saat penderita batuk, bersin, tertawa, ataupun berbicara.

Sebenarnya perlu waktu cukup lama bagi seseorang untuk bisa terinfeksi TBC.

Artinya, Anda harus menghabiskan waktu yang lama (beberapa jam) dalam kontak dekat dengan orang yang terinfeksi untuk bisa tertular.

Misalnya, infeksi TBC biasanya menyebar di antara anggota keluarga yang tinggal serumah atau antarteman kantor yang setiap hari bertemu.

Sangat kecil kemungkinan bagi Anda untuk terinfeksi dengan hanya duduk sebentar di samping orang yang terinfeksi, misalnya di bus atau kereta api.

Pada kebanyakan orang sehat, sistem kekebalan tubuh mampu menghancurkan bakteri penyebab TBC.

Tapi dalam beberapa kasus lain, bakteri dapat menginfeksi tubuh meski tidak menimbulkan gejala apapun (TB laten) atau infeksi mulai menimbulkan gejala dalam beberapa minggu, bulan atau bahkan tahun (TB aktif).

Hingga 10 persen orang dengan TB laten pada akhirnya mengembangkan TB aktif beberapa tahun setelah infeksi awal.

Ini biasanya terjadi dalam satu atau dua tahun pertama infeksi atau ketika sistem kekebalan tubuh melemah.

Misalnya, jika seseorang harus menjalani pengobatan kemoterapi untuk kanker.

Ketika seseorang terkena penyakit TBC aktif, itu berarti bakteri TBC berkembang biak dan menyerang paru-paru atau bagian tubuh lain, termasuk kelenjar getah bening, tulang, ginjal, otak, tulang belakang bahkan kulit.

Dari paru-paru, bakteri TBC dapat berpindah melalui darah atau sistem limfatik ke berbagai bagian tubuh.

Sebenarnya, siapa saja bisa terkena TBC.

Namun, ada kelompok orang yang dinilai memiliki risiko lebih besar untuk terjangkit TBC, yakni:

- Masyarakat yang tinggal, berasal dari, atau pernah menghabiskan waktu di negara atau daerah dengan tingkat TBC yang tinggi

- Mempunyai riwayat kontak dekat yang lama dengan seseorang yang terinfeksi TBC

- Tinggal di daerah padat penduduk

- Memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV

- Menjalani perawatan yang melemahkan sistem kekebalan, seperti kemoterapi atau agen biologis

- Orang yang menerima perawatan tertentu untuk gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn

- Kelompok usia sangat muda atau sangat tua, mengingat sistem kekebalan mereka cenderung lebih lemah daripada orang dewasa yang sehat

- Dalam kesehatan yang buruk akibat menerapkan gaya hidup tidak sehat, termasuk memiliki masalah lain, seperti penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan alkohol, atau tunawisma

- Orang yang bekerja atau tinggal di fasilitas yang menampung orang-orang berisiko tinggi seperti rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, fasilitas pemasyarakatan, panti jompo dan panti jompo untuk orang dengan HIV

Pada kondisi TBC laten, penderita mengalami infeksi TBC, tetapi bakteri tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala.

TBC laten juga sering disebut juga sebagai TBC tidak aktif atau infeksi TBC tidak menular.

Namun, perlu diwaspadai, TBC laten bisa berubah menjadi TBC aktif, jadi pengobatan penting untuk orang dengan TBC laten dan untuk membantu mengendalikan penyebaran TBC.

Berikut ini adalah beragam gejala TBC aktif yang patut diwaspadai:

- Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu

- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak disengaja

- Demam

- Badan terasa panas dingin

- Keringat malam

- Penderita mungkin juga akan mengalami gejala lain yang berkaitan dengan fungsi organ atau sistem tertentu yang terpengaruh.

Batuk darah atau lendir (sputum) merupakan salah satu tanda adanya TBC paru-paru.

Nyeri tulang mungkin berarti bakteri telah menyerang tulang.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Gejala dan Ciri-ciri TBC yang Harus Diwaspadai, Termasuk Paling Mematikan di Dunia

https://batam.tribunnews.com/2020/12/18/gejala-dan-ciri-ciri-tbc-yang-harus-diwaspadai-termasuk-paling-mematikan-di-dunia?page=all

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved