Demo FPI
Irjen Fadil Imran Siap Temui Perwakilan FPI untuk Dialog, Asal Ada Syaratnya
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, pada dasarnya siap menerima aspirasi atau masukan dari para massa aksi jika disampaikan oleh perwakilan massa s
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, pada dasarnya siap menerima aspirasi atau masukan dari para massa aksi jika disampaikan oleh perwakilan massa saja.
"Harusnya mereka bisa memahami dan menyadari bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta masih tinggi. Kalau mereka melakukan kegiatan kerumunan ini, akan membuat Jakarta tidak akan selesai permasalahan Covid-19," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
"Kapolda Metro Jaya siap memfasilitasi dengan siap menerima perwakilan. Tidak usah dengan berkerumun atau silahkan dilaksanakan dengan menyampaikan secara lisan ke Kapolda Metro Jaya," ujar Yusri.
Yusri meminta tidak ada massa yang melakukan aksi demonstran hari ini. Hal itu lantaran berbahaya menularkan virus corona dan bisa berdampak pada klaster virus corona baru.
"Jangan ramai-ramai, tidak usah kumpul-kumpul ya, cukup perwakilan saja menyampaikan pendapatnya dan Kapolda siap menerima," ungkap Yusri.
Polda Metro Jaya meminta masyarakat untuk bisa mentaati aturan yang berlaku terkait kerumunan massa ditengah pandemi. Tentunya hal tersebut dilakukan untuk kesehatan masyarakat sendiri.
"Kita minta bagaimana situasi Covid-19 ini kan kerumunan itu tidak boleh, kan ada aturan penegakan hukum protokol kesehatan. Kita ketahui bersama angka Covid-19 di Jakarta ini masih tinggi," kata Yusri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (Warta Kota/Budi Sam Lau Malau)
Seperti diketahui, massa dari FPI berencana menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat. Tuntutan mereka berkaitan dengan penahanan pimpinan mereka Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga kasus tewasnya enam laskar khusus mereka.
Meski sudah berencana menggelar aksi unjuk rasa, Polda Metro Jaya dengan tegas menyebut pihaknya tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait demo tersebut. Artinya, Polda Metro tidak mengizinkan adanya aksi demo atau kerumunan massa tersebut.
Namun, jika aksi tetap dilakukan, Polda Metro Jaya telah menyiapkan 12.500 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi.
Yusri mengatakan dari 12.500 personel yang disiapkan, sebanyak 5000 personel akan dikerahkan ke lapangan mengawal aksi. Sementara 7.500 personel lainnya siaga di beberapa titik termasuk di Mapolda Metro Jaya.
"Untuk kekuatan ada 5.000 personel yang kita kerahkan dan 7.500 personel sebagai cadangan standby. Mereka standby di Monas, di DPR juga di Polda serta di batalion-batalion tentara," kata Yusri.
Personel gabungan itu terdiri dari TNI-Polri dan unsur dari pemerintah daerah seperti Satpol PP, Dishub, hingga Damkar.
Seperti diketahui, massa FPI berencana menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara, Jumat siang ini.
Tuntutan mereka berkaitan dengan penahanan pimpinan mereka Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga kasus tewasnya enam laskar khusus mereka.