Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BNPT dan FKPT

FKPT Sulut Ikut Rakornas BNPT di Bali, Max Togas: Hampir Semua Kegiatan FKPT Kami Gelar di Sulut

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara ikut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakornas) FKPT se-Indonesia yang berlangsung sejak

Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Pengurus FKPT Sulut yang menghadiri Rakornas di Nusa Dua, Bali 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BALI - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara ikut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakornas) FKPT se-Indonesia yang berlangsung sejak, Selasa (15/12/2020) di Hotel Westin Nusa Dua, Bali.

Pengurus FKPT Sulut yang mengikuti Rakornas antara lain; Ketua FKPT Sulut; Max Togas SH, Sekretaris FKPT Sulut; Drs Denny Rantung, Bendahara FKPT Sulut; Diane Amalia Sondakh, Kepala Bidang Penelitian; Delmus Salim Ph.D, Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan; dr Makmun Djafaara.

Pengurus FKPT Sulut saat mengikuti Rakornas di Bali
Pengurus FKPT Sulut saat mengikuti Rakornas di Bali (istimewa)

Beberapa pengurus FKPT Sulut ini mengikuti secara langsung akan kegiatan Rakornas tersebut.

Sedangkan beberapa personel lainnya seperti Kepala Bidang Agama; Ridwan, Kepala Bidang Perempuan; Winda Mintjelungan dan Kepala Bidang Media, Hukum dan Hubungan Masyarakat; Aswin Lumintang hanya mengikuti secara daring saat pembukaan kegiatan.

Max Togas, Ketua FKPT Sulut mengatakan, pihaknya bersyukur telah mampu menggelar keseluruhan program BNPT dan FKPT selama tahun 2020. '' Hampir semua bidang menggelar kegiatan tahun ini. Kami juga sempat melakukan kerjasama dengan Pemprov Sulut, Kanwil Agama Sulut dan lainnya sebagai bagian dari mensosialisasikan bahaya radikalisme dan terorisme, '' ujar Togas meyakinkan, Kamis (17/12/2020).

Dia pun berharap kegiatan FKPT Sulut di tahun 2021 akan lebih baik lagi.

Kekuatan Budaya Lokal

Sementara itu, isteri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster, mengagetkan audiens ketika tampil pertama. Ia begitu mahir dalam menyuarakan puisi perjuangan dengan gerak teaterikal yang pas.

Sekitar 150-an penonton di hotel Westin Nusa Dua, terpana menyaksikan kepiawaian Nyonya Koster ini mengalunkan nilai-nilai kesetiaan kepada negara. Ini menjadi penanda masuk acara inti penutupan Rakornas FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) ke-5 tahun 2020, Bali, Rabu (16/12/2020) malam.

Ketua BPNT, Irjen Pol Boy Rafli Amar
Ketua BPNT, Irjen Pol Boy Rafli Amar (istimewa)

Terdengar vokalnya yang kokoh terkadang lembut dan tiba-tiba bisa keras dengan penuh semangat. Meski dibawakan dalam bahasa daerah, namum tetap terasa merasuki jiwa penonton, diperindah ritme musik tradisional Bali yang begitu dinamis.

Penampilan Ketua Tim Penggerak PKK provinsi Bali itu, benar-benar menjadi pemantik sinar perjuangan 128 orang pengurus FKPT di tanah air, termasuk 2 (dua) orang tokoh masyarakat dari Papua dan Papua Barat, dalam acara penutupan Rakornas FKPT.

Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH, memberi apresiasi tinggi atas penampilan Ni Putu Putri Suastini Koster itu. "Ini kekayaan, sekaligus kekuatan budaya kita di Bali dan di semua provinsi Indonesia, kita memiliki keanekaragaman tradisi dan kearifan lokal," tutur Kepala BNPT saat menutup Rakornas FKPT V/2020, yang sudah berlangsung sejak Selasa (15/12/2020).

Menghidupkan nilai-nilai kebudayaan yang memuat kearifan lokal, menurut Boy Rafli Amar, menjadi tugas penting jajaran FKPT saat kembali ke daerah masing-masing setelah Rakornas di Bali. Sebab nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini bersumber dari kehidupan yang dijiwai rakyat. "Kita tinggal merawat kehidupan kebangsaan saja dengan narasi yang positif di media masa dan media sosial, sebab dunia maya bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggiring publik dan memprovokasi kepada hal-hal yang tidak baik dan merusak kesatuan bangsa," terang Kepala BNPT.

Dikatakan, FKPT menjadi lini penting dalam mencerdaskan masyarakat terutama generasi milenial agar terjauh dari pengaruh terorisme. Karena itu BNPT bersama FKPT dan pemuka masyarakat, bersama-sama saling menguatkan dan mendorong moderasi kehidupan beragama. "Dengan demikian akan hilang sendiri sikap-sikap ekstrem, merasa benar sendiri dan menyalahkan orang lain," tutur Boy Rafli.

Selain pembacaan puisi, ada sajian dan nyanyian dari seniman di tanah air, Sofyan Saleh mengalunkan lagu ciptaannya berjudul "Mengabdi" kemudian Syaiful, bernyanyi sambil memetik gitarnya.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dihindari Saat Bangun Tidur di Pagi Hari, Termasuk Bermain Ponsel

Baca juga: Manado Zona Merah Covid-19, Seperti Ini Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Mal-mal

Baca juga: Disiksa Bertahun-tahun, 2 Beruang Berhasil Diselamatkan dari Kebun Binatang Terburuk di Dunia

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved