Berita Bolmong
Guru Berprestasi di Bolmong Dapat Penghargaan, Pemkab Bolmong Apresiasi Tribun Institute
Pemkab Bolmong mengapresiasi Tribun Institute atas Award yang diberikan terhadap salah satu guru berprestasi di Bolmong
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Rumah itu bersih dan tertata. Mirip Dian, yang gaya serta tutur katanya sederhana, tapi memiliki keluhuran jiwa untuk mengorbankan diri agar supaya siswa di pedalaman bisa hidup.
"Sering saya berpisah lama dengan suami yang juga guru di Bolsel demi melayani anak anak di
desa terpencil," kata dia.
Dian punya hobi membaca. Salah satu buku yang ia baca adalah Laskar Pelangi karya Andre Hirata.
Hanyut dengan kisah perjuangan bu Mus dan anak anaknya dalam segala keterbatasan memperjuangkan pendidikan, tak disangka pengalaman Bu Mus dikecapnya.
"Dulu saya baca, sekarang saya alami," kata dia.
Baca juga: Tim Satgas Covid 19 Kotamobagu Jaring Puluhan Warga tak Pakai Masker, Baru Diingatkan Belum Disanksi
Dian memberi apresiasi kepada Tribun Manado yang sudah menggagas award tersebut.
Harapannya Tribun lebih maju dan dapat menjadi media terkemuka di Sulut yang turut
memperjuangkan pendidikan.
Dia juga berterima kasih pada Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Kadis Pendidikan Renti Mokoginta yang sudah merancang arah pendidikan di Bolmong yang maju, inovatif dan berkarakter.
"Terima kasih pada Kepsek, rekan guru, aparat desa yang sudah menampung saya, orang tua
yang berhasrat menyekolahkan anak - anaknya di tengah berbagai keterbatasan dan para siswa yang tetap semangat," kata dia.
Sebagai PNS baru dengan gaji yang masih moderat, mengabdi di daerah terpencil butuh biaya besar.
Sebulan ia bisa habiskan uang 700 ribu untuk transport sepekan sekali pulang ke rumahnya di Lolak.
Biaya itu tergolong minimal, baru biaya transport. Belum termasuk biaya lain lain.
"Tapi apa yang saya rasakan saat mengajar anak anak, mengarahkan mereka pada masa depan, lebih dari nilai uang berapapun," kata dia.
Menjadi guru adalah cita - cita Dian Praharsini Abdullah.
Tapi bekerja di daerah terpencil adalah sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan.
Ketika diangkat menjadi PNS kabupaten Bolmong dan ditempatkan di Desa Kolingangaan, salah satu desa terpencil di Bolmong, sejuta tanya berkecamuk di pikirannya.