Berita Internasional
Program Nuklir Iran Tak Dapat di Negoisasi, Hassan Rouhani: Biden Tahu Ini dengan Baik
Kemenangan Biden telah memunculkan kemungkinan Washington akan kembali bergabung dengan kesepakatan yang dicapai Iran
Dalam kesepakatan dengan Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi.
Ini mulai melanggar kesepakatan nuklir setelah Presiden Donald Trump menarik diri pada 2018 dan mulai meningkatkan sanksi sepihak terhadap Teheran.
Zarif tidak menuntut kompensasi apa pun dari Amerika Serikat, tidak seperti para pemimpin seperti Presiden Hassan Rouhani yang telah menuntut imbalan atas "kerusakan" yang dialami Teheran di bawah sanksi AS yang diperbarui.
secara implisit, Ia berpendapat Washington harus membayarnya kembali untuk penghasilan minyak mereka yang hilang.
"Ini dapat dilakukan secara otomatis, dan tanpa perlu menetapkan kondisi atau persayaratan: Amerika Serikat melaksanakan tugasnya di bawah (Resolusi Dewan Keamanan) 2231 (sanksi angkat) dan kami akan menjalankan komitmen kami di bawah kesepakatan nuklir," kata Zarif dalam rekaman video wawancara yang diberitakan surat kabar.(Reuters)
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
Baca juga: Titi DJ Kembali Jadi Juri Indonesia Idol, Akui Indonesia Penuh Potensi: Ajang Ini Dibutuhkan
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diminta Digratiskan, Jubir Vaksinasi Bilang Begini
Baca juga: Staf Khusus Wapres Sukriansyah Apresiasi PT Taspen dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Iran: Program Nuklir Iran Tidak Dapat Dinegosiasikan