Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Motor Tabrak Truk, Pengendara Melaju dan Menabrak, Hilang Kontrol Saat Cuaca Hujan
Kecelakaan berujung maut di Binjai Timur. Pengendara sepeda motor jenis bebek BK 2375 RAQ itu menabrak mobil truk yang sedang berhenti.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Soekarno-Hatta Km 18,5, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur.
Akibat dari kecelakaan, seorang pria pengendara motor, RP (21) tewas setelah tabrakan dengan truk di saat kondisi cuaca hujan deras tepatnya di depan Gudang 377, Sabtu (12/12) pukul 23.30 WIB.
Lokasi kecelakaan disebut sebagai kawasan yang kerap minim penerangan saat malam hari.
Pengendara sepeda motor jenis bebek BK 2375 RAQ itu menabrak mobil truk yang sedang berhenti.
Korban mengembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Latersia yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalulintas Polres Binjai, Ipda Abdul Sani menjelaskan bahwa korban diduga lalai dalam berkendara dan tidak konsentrasi saat cuaca hujan deras.

(Foto: Kecelakaan maut di Binjai Timur. Pengendara motor menabrak mobil truk yang sedang berhenti. /TRIBUN MEDAN / HO)
Korban yang mengendarai Honda Revo tidak kontrol penuh sehingga tak dapat menghindari truk Mitsubishi Fuso plat A 8775 AD, yang sedang berhenti.
"Korban diduga hilang kontrol dan kurang hati-hati saat berkendara di saat cuaca hujan.
"Dia tidak dapat menghindar saat melaju dan menabrak truk," kata Kasat Lantas, Minggu (13/12/2020).
RP (21) diketahui warga Kelurahan Satria, Binjai Kota.
Nyawanya tidak dapat tertolong setelah mengalami pendarahan di hidung, luka memar di bagian kening
setelah menghantam truk Fuso yang tengah berhenti di TKP.
Kepolisian juga sudah meminta keterangan dari sopir fuso atas nama Kliwon (45) warga Dusun XI, Desa Tanjungjati,
Kecamatan Binjai, Langkat. Darinya diketahui bahwa korban datang dari arah Medan menuju Binjai. (Dyk/tribun-medan.com)
Kecelakaan Maut Berturut-turut di Semarang Tewaskan Semua Pengendara
Berturut-turut selama tiga hari, kecelakaan maut terjadi di Kota Semarang.
Selama tiga hari terakhir, insiden kecelakaan terjadi di Semarang dan memakan korban jiwa.
Peristiwa nahas itu menimpa tiga pengendara sepeda motor yang terjadi mulai Kamis (10/12/2020) hingga Sabtu (12/12/2020).
"Betul kecelakaan berturut-turut selama tiga hari seluruh pengendara tewas di tempat," terang Kasat Lantas Polrestabes Semarang, Kompol Sigit kepada Tribunjateng.com, Sabtu (12/12/2020).
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Taman Hasanudin atau Simpang Jalan Permata Biru, Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (10/12/2020) pukul 01.50 WIB.
Berupa kecelakaan tunggal dengan korban Ahmad Sururi (43) warga Jalan Tambak Bandarharjo, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang.
Berikutnya, melibatkan pengendara motor tabrak truk di Jalan Arteri Yos Soedarso, Kota Semarang, Jumat (11/12/2020) dini hari.
Insiden itu melibatkan seorang pemotor yang menabrak truk tronton B 9257 SYN yang berhenti di bahu jalan.
Seorang pemotor Faisal Yahya (21), warga Bandarharjo Semarang, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Selanjutnya, diduga kecelakaan tunggal di Jalan S Parman, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (12/12/2020) sekira pukul 01.30.
Pemotor bernama Aji Sulistiyo (33) tewas di tempat. Korban mengendari Motor Mio Soul putih berpelat H 3899 AS.
(Foto Ilustrasi kecelakaan motor tabrak truk/istimewa)
Melihat tiga runtutan kejadian kecelakaan maut itu, Kasatlantas mengimbau para pengguna jalan
khususnya pengendara sepeda motor untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Apalagi saat ini memasuki musim penghujan sehingga kondisi jalan licin dan jarak pandang semakin menghalangi pengendara.
"Kami tak bosan-bosannya memberikan imbauan ini demi keselamatan para pengendara.
"Tertiblah berlalu lintas karena setiap kecelakaan pasti diawali dengan pelanggaran," bebernya.
Dia tidak menampik bahwa tiga kejadian itu disebabkan lantaran dipengaruhi minuman keras.
Namun tak menyebut detail kecelakaan yang di lokasi mana.
Selain itu, kejadian kecelakaan dipicu juga oleh kondisi jalan yang rusak seperti di Jalan Hasanudin.
"Kami tak melarang orang mau mabuk tetapi ketika kondisi tersebut jangan berkendara
karena bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain," pesannya.
Di sisi lain, Kasatlantas juga berpesan para pengendara motor di saat malam hari
yang melewati jalan minim penerangan disarankan lebih baik mengurangi kecepatan karena visibilitasnya terbatas.
Lantaran jalan yang tersorot lampu utama paling tidak hanya 30 meter setelah itu pandangannya samar-samar.
"Siang bisa melaju pada kecepatan 60 kilometer perjam, saat malam hari dengan penerangan
yang minim paling tidak kecepatannya 40-50 kilometer perjam," katanya.
Dia menuturkan, semisal pengendara sudah terasa mengantuk sudah tidak tertahankan lebih baik menepi.
Jangan memaksakan diri dan tetap berkendara.
"Menepilah sebentar di tempat-tempat seperti SPBU, minimarket dan lainnya. Bisa istirahat sebentar, beli minum dulu,
atau telepon orang terdekat agar kantuk pergi," terangnya.
Tautan:
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Laka Maut di Binjai, Pengendara Motor Tabrak Truk di Kawasan Minim Penerangan,