Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Keluarga Laskar Habib Rizieq yang Tewas Mengadu ke DPR, Anandra: Benar Tidak Manusiawi

Keluarga enam simpatisan pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang tewas dalam bentrokan dengan polisi, mengadu ke Komisi III DPR.

Editor: Rhendi Umar
tribunnews
Gedung DPR RI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluarga enam simpatisan pemimpin Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab yang tewas dalam bentrokan dengan polisi, mengadu ke Komisi III DPR.

Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan keluarga enam simpatisan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya akan mendengarkan harapan yang ingin disampaikan keluarga mengingat Komisi III merupakan mitra kerja dengan kepolisian.

"Kami mitra kepolisian, tentu mungkin kalau saya tidak salah, keluarga korban kan tidak ada di lokasi (kejadian), apakah ini peristiwa tembak menembak, atau penculikan. Kami hanya ingin mendengarkan apa yang diharapkan ke Komisi III," kata Desmond saat memimpin rapat.

Anandra merupakan perwakilan anggota keluarga dari Muhammad Suci Khadavi menuntut keadilan atas kasus penembakan Khadavi.

"Korban ini tidak memiliki kesalahan dan ini benar-benar tidak manusiawi, Kami tahu dari media, kami minta mohon keadilannya di dunia ini," kata Anandra.

Menurut Anandra, ada tiga luka tembakan di tubuh Khadavi dan bagian punggung juga terdapat luka. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan kejadian yang luar biasa bagi keluarganya.

"Lukanya seperti ditembak jarak dekat. Ayah saya cerita sambil berderai air mata, luka tembak di dada ada tiga, di punggung luka robek seperti diseret, di jidat ada biru seperti dihantam senpi yang belakangnya," ujarnya.

Anandra juga meyakini, simpatisan Rizieq Shihab tersebut tidak membawa senjata api saat mengawal Rizieq Shihab.

"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apa pun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," tuturnya.

Sementara itu, ayah dari Luthfil Hakim, Daynuri menuntut keadilan atas penembakan terhadap anaknya.

"Saya meminta keadilan dari pemerintah, dari Komisi III, mudah-mudahan bisa terungkap apa yang membunuh anak saya ini, jadi intinya saya meminta keadilan," ucap Daynuri.

Daynuri menceritakan, saat memandikan jenazah anaknya, ia menemukan luka di bagian punggung, pipi, dan luka tembakan di bagian dada.

"Saya lihat pas dimandikan menyaksikan kayak disiksa di punggung kayak geseng dan pipi bengkak biru, tangan terkelupas, tembakan dari jarak dekat, empat lubang (menunjuk dada), nembus ke belakang. Kulit di belakang sama di sini (menunjuk dada) terkelupas," kata Daynuri.

Paman dari Andi Oktiawan Umar mengatakan, kejadian yang dialami Andi dan lima orang lainnya sudah jelas terjadi. Oleh karenanya, ia tak ingin ada fitnah terhadap korban-korban tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved