Pemungutan Suara di Sulut
Olly Dondokambey: Apapun Hasilnya, Mari Kita Hormati, Sulut Rukun dan Damai itu yang Utama
Olly bilang perbedaan dalam berdemokrasi adalah hal biasa. Ia berpesan, jangan sampai perbedaan politik memecah belah persatuan masyarakat
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Finneke Wolajan
Menumpangi Toyota Alphard hitam, Rio dan Ray tiba sekitar setengah jam lebih dulu.
Olly dan Ibu Rita menumpangi mobil terpisah. Olly datang dengan Range Rover hitam DB 1, sementara sang istri menggunakan Toyota Alphard hitam.
Olly mengenakan setelan kemeja putih, bawahan jins dan sepatu loafers hitam.
Sementara Rita Tamuntuan tampil anggun dengan atasan blus putih bergaris hijau dan biru serta bawahan hitam. Rambutnya rapih disanggul ke atas.
Sementara anak-anak tampil casual. Rio berkaos polo dan skinny jins. Warnanya senada, hitam.
Sedangkan si bungsu, Ray, tampil funky dengan hoodie Boss putih dipadu bawahan skinny jins hitam.
Begitu turun dari mobil, Olly dan istri langsung disodori sarung tangan plastik oleh staf. Bahkan Olly ternyata membawa paku sendiri untuk mencoblos.
"So bawa sendiri dari rumah. Sudah sedia memang," kata Olly.
Sejurus kemudian, Olly dan keluarga langsung diukur suhu tubuhnya oleh petugas KPPS. Hanya menunggu sebentar, mereka dipanggil masuk ke TPS.
Olly dan Rita lebih dulu menyalurkan suara disusul Rio dan Ray. Olly sempat menunjukkan kertas suara yang sudah di coblosnya.
Usai coblos, jari Olly diberi tinta oleh petugas KPPS. "Oh ia, sekarang begini tidak celup lagi," katanya.
"Saya dan keluarga sudah. Jangan lupa memilih. Ini pesta demokrasi. Semua warga Sulut yang punya hak pilih harus memilih ya," kata Olly.