Klarifikasi FPI
Munarman Membenarkan Perintah Menabrak Mobil Penguntit, Itu Terjadi saat Mengawal Rizieq Shihab
Heboh rekaman percakapan antara sesama Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) mulai mendapatkan titik terang.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Heboh rekaman percakapan antara sesama Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) mulai mendapatkan titik terang. Ini setelah Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, membenarkan soal rekaman suara yang diduga milik para anggota laskar FPI.

Munarman mengatakan, percakapan itu terjadi saat para laskar mengawal rombongan Rizieq Shihab pada Senin (7/12/2020) dini hari, kemarin.
Soal perintah untuk menabrak mobil penguntit, Munarman menilai hal itu merupakan respons wajar. Karena, keberadaan penguntit dianggap membahayakan nyawa Rizieq Shihab.
Sehingga anggota laskar berupaya menjauhkan para penguntit dari iring-iringan kendaraan Rizieq.
"Tentu saja sebagai tim pengawal dan pengaman, respon dari tim adalah mengamankan rombongan IB HRS (Rizieq) dan keluarga dari pihak yang mengganggu tersebut."
"Dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu agar tidak masuk ke dalam rombongan keluarga IB HRS."
"Dan tidak melakukan manuver mepet ke mobil rombongan keluarga IB HRS," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (8/12/2020).
Munarman menegaskan, para penguntit tak mengenakan seragam polisi serta mobil polisi.
Baca juga: Politik Uang Tak Jamin Kemenangan Paslon
Baca juga: Rincian Sebaran Covid-19 di Indonesia Selasa 8 Desember: DKI Catat 1.194 Kasus Baru & 1.189 Sembuh
Baca juga: Olly-Steven Tinjau RSUD Provinsi Sulut, Fisik Gedung 11 Lantai Sudah 93 Persen
Mereka juga tak menunjukkan identitas atau pun lencana polisi.
Munarman menyebut, para penguntit itu justru memepet mobil rombongan Rizieq.
Hal itu, kata dia, membahayakan keselamatan Rizieq dan keluarganya.
Munarman mengaku kehilangan kontak dengan satu mobil yang berisi enam laskar FPI setelah mereka berhadapan dengan penguntit di Tol Jakarta-Cikampek.
Dia baru mengetahui enam orang tersebut tewas ditembak mati oleh polisi berdasarkan konferensi pers Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin siang kemarin.
Baca juga: Kronologi Bentrok Polisi dengan FPI Ada 2 Versi, Ahli: Butuh Investigasi Shooting Review Board
"Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam orang laskar yang ada dalam mobil," ujar Munarman.