Pemungutan Suara di Sulut
Money Politik Rusak Pesta Demokrasi, VAP: Mari Kita Wujudkan Pilkada yang Berintegritas
Khusus paslon yang akan bertarung di Pilgub Sulut, kampanye dialogis yang sudah digelar mendapat berbagai tanggapan beragam dari masyarakat.
Penulis: Erlina Langi | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Maraknya praktik money politik dalam Pilkada, tidak serta merta meningkatkan elektabilitas pasangan calon.
Hal tersebut membuat Calon Gubernur Sulut, Vonnie Anneke Panambunan (VAP), menolak praktik politik uang dalam Pilgub tahun ini.
Saat diwawancarai VAP mengatakan, memang momentum Pilkada tak luput dari money politik meski begitu sebagai Paslon, ia bersama Henry, selalu mengedukasi masyarakat untuk menolak money politik.
"Sebab ketika masyarakat menjual suaranya maka sama dengan merusak demokrasi, sehingga ini perlu menjadi perhatian demi menjaga pilkada yang berintegritas dan berkualitas," jelasnya.
Selain itu, VAP yakin masyarakat Sulut saat ini sudah semakin dewasa dalam berpolitik dan tidak akan tergiur money politik, sehingga ia meyakini money politik tak akan mempengaruhi hati nurani rakyat.
"Mari kita bersama mewujudkan Pilkada yang bersih dan berintegritas demin masa depan Sulawesi Utara yang lebih baik," tandasnya. (drp)
Baca juga: Jelang Pencoblosan, Pemkot Manado Stop Salurkan Sembako | Ramai Urus E-KTP di Boltim dan Minsel
Baca juga: Mengapa WhatsApp Tak Populer di Kampung Halamannya Sendiri? Ini Alasannya
Baca juga: Munarman Membenarkan Perintah Menabrak Mobil Penguntit, Itu Terjadi saat Mengawal Rizieq Shihab