Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mohsen Fakhrizadeh

Garda Revolusi Islam Iran Yakin Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh Dibunuh dengan Senjata Canggih

Islamic Revolutionary Guard Corps Iran meyakini ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dengan senjata canggih.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Islamic Revolutionary Guard Corps (Korps Garda Revolusi Islam/IRGC) Iran meyakini ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dengan senjata canggih. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh bulan lalu dilakukan dengan senjata canggih yang dikendalikan satelit.

Demikian pernyataan Islamic Revolutionary Guard Corps (Korps Garda Revolusi Islam/IRGC) Iran

Diwartakan media lokal Iran, Tasnim, Komandan Senior IRGC menyebut pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh dilakukan dari jarak jauh dengan bantuan kecerdasan buatan dan senapan mesin dilengkapi dengan "sistem pintar".

Iran menyalahkan Israel atas tewasnya Mohsen Fakhrizadeh, yang dipandang Dinas Intelijen Barat sebagai otak program rahasia Iran untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

Reuters menerangkan, Iran telah lama membantah memiliki ambisi mengembangkan senjata nuklir seperti yang disebutkan.

Menyoal tewasnya ilmuwan nuklir Iran itu, Israel tak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Soal Kematian Mohsen Fakhrizadeh

Teheran memberikan rincian kontradiktif tentang kematian Mohsen Fakhrizadeh akhir November 2020 kemarin.

Mohsen Fakhrizadeh disergap pada siang hari di mobilnya di jalan raya dekat Teheran pada Jumat (27/11/2020).

Senjata yang Digunakan Membunuh Mohsen Fakhrizadeh

Ali Fadavi, Wakil Komandan Pengawal Revolusi Iran, sebuah upacara pada Minggu memberikan komentarnya lewat kantor berita semi-resmi Iran Tasnim.

"Martir (Mohsen) Fakhrizadeh sedang mengemudi ketika sebuah senjata, menggunakan kamera canggih membidiknya," terangnya.

"Senapan mesin ditempatkan di atas truk pikap dan dikendalikan oleh satelit," tambahnya.

Fadavi berbicara setelah otoritas Iran mengatakan, mereka menemukan "petunjuk tentang para pembunuh".

Pihak berwenang menyampaikan informasi ini meski belum mengumumkan penangkapan apapun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved