Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

Dikira Penangkapan Teroris, Pekerja Rest Area Bersaksi saat Polisi Tembak Laskar FPI di Jalan Tol

Insiden penembakan terhadap pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab (MRS) oleh anggota kepolisian menjadi sorotan publik

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono. 

Polisi menyebutkan bahwa mobil simpatisan Rizieq lebih dahulu memepet dan menyerang dengan senjata tajam dan pistol.

Akibat kejadian itu, enam dari 10 orang tewas ditembak polisi. Empat orang lainnya melarikan diri.

Polisi pun mendapatkan barang bukti berupa pedang, celurit, dan senjata api beserta sejumlah pelurunya.

Kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut, mulai dari pemilik senjata hingga memburu empat orang lainnya yang melarikan diri.

Baca juga: Termasuk Membuat Karyawan Merasa Takut dan Cemas, Berikut Ciri Lingkungan Kerja yang Toxic

Bantahan FPI dan minta polisi serahkan jenazah

Front Pembela Islam (FPI) mendesak kepolisian agar jenazah para laskar yang meninggal dunia usai ditembak polisi segera diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Kami juga menuntut untuk segera jenazah diserahkan kepada pihak keluarga melalui kuasa hukum keluarga yang sudah ditunjuk," kata Sekretaris Umum FPI Munarman dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/12/2020).

Adapun identitas keenam laskar yang meninggal dunia adalah sebagai berikut:

1. Andi Oktavian (33)
2. Ahmad Sofiyan/Ambon (26)
3. Faiz Ahmad Syukur (22)
4. Muhammad Reza (20)
5. Lutfi Hakim (25)
6. Muhammad Suci Khadavi (21)

Munarman sebelummya mengatakan pihak keluarga belum mendapat akses terhadap jenazah enam anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang ditembak polisi tersebut.

"Itu yang patut dicatat, kita tahu bahwa enam laskar yang syahid ini wafat baru tahu dari pengumuman dari pihak kepolisian," kata Munarman.

Ia pun mengatakan pihaknya belum sempat mengecek CCTV di lokasi kejadian tersebut karena sibuk mencari enam anggota LPI tersebut.

"Kita masih menelusuri tempat kemungkinan itu dibawa. Apakah rumah sakit karena kita mendengar ada voice note yang tertembak, rintihan dari salah satu korban yang tertembak, masih sempat didengarkan oleh salah satu laskar yang mengawal. Dan kita belum mengetahui itu," kata Munarman.

FPI sendiri membantah terjadi tembak menembak antara enam anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang tengah melakukan tugas pengawalan kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dengan polisi di Tol Karawang Timur Senin (7/12/2020) dini hari tadi.

"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan terjadi tembak menembak, fitnah itu!" kata Munarman saat konferensi pers di Markas DPP FPI Petamburan Jakarta Pusat pada Senin (7/12/2020).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved