Ekonomi
Pertanian, Tulang Punggung Percepatan Pemulihan Ekonomi Sulut di Tengah Pandemi Covid-19
Pertanian akan menjadi tulang punggung perbaikan perekonomian Sulut dari dampak pandemi Covid-19
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pertanian akan menjadi tulang punggung perbaikan perekonomian Sulut dari dampak pandemi Covid-19.
BI Sulut memprediksikan, pertanian akan jadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.
Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, hal itu bukan tanpa sebab.
"Pertanian itu memberi kontribusi sampai dengan 21 persen pada pertumbuhan ekonomi kita," kata Arbonas, Jumat (04/12/2020).
Baca juga: Polda Sulut Gelar Apel Pergeseran Pasukan untuk Pengamanan Pilkada 2020
Baca juga: Wali Kota Manado Ucapkan Terima Kasih kepada Mendagri Tito Karnavian dan Ketua Umum TP PKK
Baca juga: 22 Calon Kepala Daerah Didoakan di Kantor Sinode GMIM
Pertanian, khususnya sub sektor perikanan dan perkebunan sangat dominan berkontribusi pada ekonomi Sulut.
"Selang 10 tahun terakhir, pertanian konstan berkontribusi 19 hingga 21 persen," jelasnya.
Lebih lanjut Arbonas mengatakan, setidaknya ada enam lapangan usaha yang menjadi fokus dan prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi Sulut.
Baca juga: GSVL: Rayakan Natal dengan Kerukunan dan Kekeluargaan, Jangan Terganggu dengan Pilkada
Selain pertanian yang termasuk di dalamnya tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan; ada industri pengolahan, administrasi pemerintahan, pertambangan, informasi komunikasi dan jasa keuangan.
"Lapangan usaha tersebut memiliki risiko penularan pandemi relatif kurang namun sektor tersebut telah mencakup 49,33 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 49,44 persen terhadap PDRB Sulut," katanya.
Sejatinya pertanian masih bisa berkontribusi lebih pada perekonomian daerah ketika dimaksimalkan dengan industri pengolahan.
Baca juga: Jelang Pencoblosan, Bupati Yasti Pesan Tiga Hal Ini
Selama ini, pertanian hanya menghasilkan produk primer alias bahan mentah. Industri pengolahan sebagai lanjutan dari pertanian belum dimaksimalkan.
"Pertanian itu fundamental Sulut. Jika pertanian dimaksimalkan, misalnya di mekanisasi, pakai teknologi bisa lebih tinggi.
Ini belum diapa-apain sudah 21 persen. Coba diapa-apain, bisa 35 persen mungkin," jelasnya.
Baca juga: Kini WHO Kembali Perbarui Pedoman Pakai Masker, Berlaku Meskipun di Fasilitas Kesehatan
Kemudian, industri pengolahan, Arbonas bilang harus dimaksimalkan.
Industri pengolahan ikan sebagai ikutan pertanian bila dimaksimalkan bisa memberi kontribusi lebih besar.
"Paling bagus, produk perikanan yang diekspor sudah dalam bentuk jadi. Nilai ekonominya lebih besar," jelasnya. (ndo)
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Remaja Tewas di Tempat, Kendarai Motor saat Mabuk dan Berboncangan 3
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: