Amalan dan Doa
Doa Nabi Zakaria AS, Doa Meminta Keturunan dan Memohon Dijadikan Pemimpin Bagi Orang Bertaqwa
Membaca doa adalah salah satu ikhtiar batiniyah, yang disampaikan langsung kepada Allah SWT agar segera terkabul.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Nabi Zakariya dan Isya binti Faqudza memberikan contoh, bagaimana kekuatan doa meminta keturunan sangat berpengaruh.
Oleh karena itulah, bagi pasangan suami istri yang menginginkan keturunan, tidak perlu berkecil hati dan menyerah.
Selain melakukan beragam usaha, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah selalu doa minta keturunan.
Berikut beberapa doa minta keturunan dari Nabi Zakaria:
Surah Al-Furqan ayat 74 berbunyi:
“Rabbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrata a’yunin, waj’alna lil muttaqina imaama.”
(Ya Tuhanku, anugerahkan kepada kami istri-istri kami beserta keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa).
Surah Al-Anbiya ayat 89 berbunyi:
“Rabb laa tadzar ni fardaw wa anta khayrul waa ritsiin”
(Ya Tuhanku, janganlah engkau biarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah pewaris yang paling baik).
Surah Ali-Imraan ayat 38 berbunyi:
“Robbi hablii miladunka dzuriyyatan thoyyibatan innaka samii’uddu’aa”
(Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa)
Selain tiga doa di atas, dikutip cerita Alquran untuk anak, karangan Tim Erlangga For Kids, Nabi Zakaria juga sering berdoa kepada Allah SWT untuk memberikannya seorang anak seperti yang dituliskan dalam QS Maryam ayat 4-6.
“Ya Tuhanku, sesungguhnya tubuhku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Sesungguhnya aku khawatir terhadap penerusku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi sebagian keluarga Yaqub, dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai oleh-Mu.”
Shalat Hajat
Doa meminta keturunan bisa dilakukan aat Shalat Hajat.
Shalat Sunnah Hajat terdiri dari dua rakaat, yang dilakukan agar hajat atau permohonannya segera dikabulkan Allah SWT.
Waktu mengerjakan Shalat Hajat bisa dilakukan kapan saja. Namun sejumlah ulama berpendapat lebih baik dikerjakan sepertiga malam, seperti Shalat Tahajud.
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya, pengertian Shalat Hajat sebenarnya mengacu pada hadist nabi tentang tata cara berdoa.
"Salat Hajat itu kata Nabi, (maksudnya) adalah sebaik-baik doa adalah didahului shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat dulu, baru minta hajat, baca niat ushalli sunah hajat (niatkan hajatnya)," kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari ceramahnya yang diunggah di YouTube.
"Setelah Salat dua rakaat, baru mohon kepada Allah. Jadi setelah Shalat sunah dua rakaat, kemudian berdoa maka otomatis disebut Shalat Hajat," kata Ustadz Abdul Somad.
Sementara bacaan doa Salat Hajat, lanjut Ustadz Abdul Somad adalah Al Fatihah dan Surat pendek.
"Bacaannya, bacalah (surat pendek) apa yang mudah bagimu dari Al Quran," tambah Ustadz Abdul Somad.
Niat Salat Hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
USHALLI SUNNATAL HAAJATI ROK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku niat shalat sunat hajat dua raka'at karena Allah ta'alaa.
Baca juga: Doa Nabi Ayub AS, Doa Meminta Kesembuhan dari Penyakit
Baca juga: Doa Nabi Adam AS, Doa yang Mustajab untuk Melebur Dosa
Baca juga: Doa yang Dibaca Nabi Muhammad SAW di Pagi dan Sore Hari
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Doa Minta Keturunan yang Diajarkan Nabi Zakaria dengan Bacaan Arab dan Arti.