Berita Nasional
Politisi PDIP Gilbert Bingung, Keputusan Anies Copot Wali Kota, Apakah Hukuman atau Pengalihan Isu?
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak buka suara soal pencopotan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan H
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak buka suara soal pencopotan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih.
Menurut Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak, mencium adanya kejanggalan dalam keputusan pencopotan dua pejabat Pemprov oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebab, kedua pejabat itu langsung ditunjuk sebagai anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) usai dicopot dari jabatannya.
"Jadi terasa kurang menyentuh, apakah ini bentuk hukuman ecek-ecek atau ada niat mengalihkan isu, atau bukan hukuman, hanya pergeseran posisi," ucapnya, Sabtu (28/11/2020).
Bila pencopotan dua pejabat itu imbas dari kerumunan massa yang terjadi di wilayah Petamburan saat nikahan putri Rizieq Shihab, seharusnya Anies juga memberi sanksi kepada pejabat di Jakarta Selatan.

Sebab, acara Maulid Nabi yang digelar di kawasan Tebet sehari sebelum nikahan putri Rizieq atau pada Jumat (13/11/2020) lalu juga menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar.
Acara yang dihadiri ribuan jemaah itu pun sarat pelanggaran protokol kesehatan, seperti tak ada jaga jarak hingga ditemukan banyak jemaah tak mengenakan masker.
"Tentu terjadi pelanggaran aturan UU Karantina dan Pergub saat kerumunan tersebut. Tapi, saya tidak tahu apakah pencopotan ini sebagai hukuman atas kelalaian atau sebuah pengalihan persoalan," ujarnya.
"Karena ini juga menyangkut (kerumunan di) Petamburan, Jakarta Pusat dan Tebet, Jakarta Selatan," tambahnya menjelaskan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun bingung dengan keputusan yang diambil Anies ini.
Pasalnya, Pemkot Jakarta Pusat terhilang lebih aktif memberi peringatan untuk mencegah acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa dibandingkan Pemkot Jakarta Selatan.
Hal ini bisa terlihat dari diterbitkannya surat imbauan dari Wali Kota Jakarta Pusat yang meminta panitia acara mematuhi protokol kesehatan.
"Wali Kota sudah memperingatkan. Makanya jadi aneh, pencopotan karena apa," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com