Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pekerja Migran Indonesia

Pekerja Indonesia Disiksa di Malaysia, Benny Ramdhani: Perlakuan Keji Ini Melukai Perasaan Kita

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun merespon adanya penyiksaan terhadap Mei.

Editor: Rizali Posumah
TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pekerja migran Indonesia bernama Mei Harianti (26) alami penyiksaan di Malaysia

Mei diketahui bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Malaysia.

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun merespon adanya penyiksaan terhadap Mei.

Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengutuk peristiwa tersebut.

Diketahui pekerja migran Indonesia kelahiran Cirebon tersebut disiksa majikannya.

Korabn diketahui telah bekerja selama 13 bulan kepada pelaku.

Benny meminta agar KBRI di Malaysia menggunakan kekuasaan diplomatiknya untuk melakukan pendampingan dan upaya hukum agar korban mendapatkan keadilan.

Selain itu, Benny meminta Menaker meninjau ulang MoU dengan Malaysia yang sudah berakhir 2016, bersama-sama BP2MI untuk meninjau penempatan pekerja migran Indonesia ke Negara penempatan Malaysia.

Hal tersebut disebabkan karena Malaysia belum secara utuh memberikan pelindungan kepada pekerja migran Indonesia.

"Adanya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu penyiksaan kepada seorang PMI di Malaysia oleh sepasang majikan yang mendera secara keji PMI hingga seluruh badan, telah membuktikan bahwa ini adalah pelanggaran berat," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020).

Benny mengecam, keras dan meminta tidak boleh lagi terjadi kasus-kasus serupa menimpa para pekerja migran Indonesia.

Menurutnya, pesan Presiden sudah sangat jelas, bahwa berikan pelindungan kepada PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Ini mengandung makna yang sangat dalam, saya selalu katakan PMI adalah pejuang, mereka adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya," katanya.

"Perlakuan keji ini sudah melukai perasaan kita sebagai sebuah bangsa dan merupakan penghinaan bagi negara kita," tegas Benny.

BP2MI akan meminta kepada Menteri BUMN untuk mengalokasikan pekerja migran Indonesia yang ada di Malaysia bekerja di PTPN untuk sektor perkebunan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved