Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Dunia

5 Pesawat Tempur Terburuk Sepanjang Sejarah, Sampai Dijuluki Peti Mati Terbang, Sulit Berikan Nilai

Perubahan yang relatif kecil pada mesin, persenjataan, dan desain badan pesawat dapat mengubah clunker menjadi mesin pertempuran elit.

Editor: Rhendi Umar
Isitmewa/National Interest
Inilah 5 Pesawat Tempur Terburuk Sepanjang Sejarah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penerbangan militer secara inheren mendorong batas-batas teknologi dan daya tahan manusia, terutama jika menyangkut penerbangan tempur dan pengejaran.

Menerbangkan pesawat tempur sangatlah berbahaya, bahkan saat tidak ada yang mencoba menembak Anda.

Merancang pesawat tempur yang mumpuni juga merupakan perjuangan.

Perubahan yang relatif kecil pada mesin, persenjataan, dan desain badan pesawat dapat mengubah clunker menjadi mesin pertempuran elit.

Banyak dari petarung terbaik dalam sejarah awalnya dianggap mencurigakan oleh pilot mereka.

Namun status elit jarang bertahan lama, terutama pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Petarung yang mendominasi langit dalam satu tahun menjadi "peti mati terbang" seiring dengan kemajuan teknologi dan taktik.

Inilah 5 pesawat terburuk sepanjang sejarah:

1. Royal BE2

Royal BE2 adalah salah satu pesawat militer pertama yang dimasukkan ke dalam produksi industri yang serius, dengan produksi  sekitar 3500 pesawat.

Pertama kali diterbangkan pada tahun 1912, ia tetap beroperasi sampai tahun 1919, dengan tanggung jawabnya terus menurun karena pesawat yang lebih baik tersedia.

Dalam arti tertentu, BE2 menginspirasi generasi pertama pesawat tempur dengan menampilkan semua kualitas yang tidak diinginkan oleh siapa pun di pesawat tempur, termasuk visibilitas yang buruk, keandalan yang buruk, kesulitan kontrol, kecepatan lambat, dan persenjataan yang lemah.

Munculnya Fokker Eindecker membuat BE2 sangat berbahaya untuk diterbangkan.

Perbaikan sering kali lebih menyakitkan daripada membantu, dengan pesawat menjadi semakin berbahaya dan rawan kecelakaan karena semakin berat.

Sulit untuk memberikan nilai gagal pada upaya pertama.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved