Terkini Nasional
Anies Baswedan Baca Buku How Democracies Die, Ternyata Isinya Tentang Hal Ini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan sarung dengan kemeja putih sambil duduk membaca buku.
How Democracies Die, memberikan panduan berdasarkan catatan sejarah, tentang cara mempertahankan norma-norma demokrasi ketika ia berada di bawah ancaman, dan menunjukkan bahwa ancama itu bisa dilawan.
Seperti yang terjadi di Belgia pada tahun 1930-an, partai-partai arus utama dapat bersekutu melawan otoritarianisme.
Ketika itu, fasisme di Belgia berhasil dikalahkan berkat kesediaan partai Katolik sayap kanan untuk bergabung dengan kaum liberal.
Sementara itu, sejak Perang Dunia II berakhir, partai-partai sayap kiri dan kanan di Jerman telah menunjukkan kesiapan untuk bekerja sama daripada membiarkan ekstremisme mendapatkan pijakan dalam pemerintahan.
Di Chile, rezim otoriter Augusto Pinochet akhirnya dikalahkan pada 1989 oleh aliansi Demokrat Kristen dan Sosialis, yang bersama-sama berkomitmen untuk memelihara demokrasi.
Dengan demikian, keberlangsungan demokrasi membutuhkan politisi yang ingin menempatkan stabilitas jangka panjang di atas keuntungan jangka pendek.
Selain juga siap untuk mengakui bahwa akan selalu ada konsekuensi yang harus diterima dari sebuah tindakan yang telah diputuskan.
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
Baca juga: Wanita Bertato Ini Sindir Nikita Mirzani: Kenapa Sih Lu Gak Mau Ngalah, Sadar Jangan Bikin Gue Kesel
Baca juga: Bagikan Masker Gratis, Puskesmas Milangodaa Kampanyekan Selalu Pakai Masker Saat di Luar Rumah
Baca juga: Sejak Bayi Sudah Dicekoki Sabu-sabu, Bocah 8 Tahun Ini Jadi Kriminal, Polisi: Tak Ada yang Dia Takut
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Menilik Buku How Democracies Die yang Dibaca Anies Baswedan, Berisi Tentang Apa?