TRIBUN WIKI
GMIM, Sejarah, Afiliasi dan Lembaga Sosial Gereja Masehi Injili di Minahasa
Pada 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai gereja mandiri. Tanggal ini diperingati sebagai Hari GMIM Bersinode.
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - GMIM atau Gereja Masehi Injili di Minahasa adalah organisasi keagamaan paling berpengaruh di Sulawesi Utara (Sulut).
Berikut ini kami sajikan mulai sejarah GMIM, lembaga sosial GMIM, afiliasi GMIM hingga wilayah pelayanan GMIM:
Sejarah GMIM
GMIM adalah salah satu gereja Protestan di Indonesia yang beraliran Calvinisme.
GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), pada tahun 1934 setelah dipisahkan dari gereja induknya, Indische Kerk.
Indische Kerk kini menjadi Gereja Protestan di Indonesia (GPI).
Pada 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai gereja mandiri. Tanggal ini diperingati sebagai Hari GMIM Bersinode.
Bagan pemekaran GPI yang menghasilkan berbagai gereja mandiri di Indonesia, antara lain GMIM.
Kekristenan mulai diperkenalkan di Tanah Minahasa oleh dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda yakni Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz.
Kedua misionaris itu diutus Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), badan pekabaran Injil asal Belanda
Pada 12 Juni 1831 mereka tiba di Minahasa ini untuk memberitakan Injil. Tanggal ini diperingati oleh GMIM sebagai Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di Tanah Minahasa.
Selama delapan tahun pertama dipimpin oleh para pendeta Belanda. Di antaranya Pdt. Dr. E. A. A. de Vreede.
Kemudian, sejak tahun 1945 kepemimpin diemban oleh pendeta pribumi dengan terpilihnya Ds. A. Z. R. Wenas sebagai pimpinan gereja.
Kini Ketua Sinode GMIM dijabat Pdt. DR. Hein Arina. Masa bakti 2018-2022.
Pada tahun 2005 GMIM mempunyai sekitar 900 pendeta, 65% di antaranya adalah perempuan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/wakil-gubernur-non-aktif-sulawesi-utara-steven-kandouw-5555.jpg)