Penanganan Covid
Waspada, Klaster Baru Covid-19 Mengintai di Balik Pilkada Serentak di Sulut
Rangkaian Pilkada serentak 2020 di Sulut berpotensi memicu penularan Covid-19
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Rangkaian Pilkada serentak 2020 di Sulut berpotensi memicu penularan Covid-19.
Ada kekhawatiran, momen pesta demokrasi itu bisa melahirkan klaster penukaran baru.
Ahli penyakit dalam, Dr BJ Waleleng mengatakan SpPD-KGEH mengatakan, pesta demokrasi di tengah pandemi sangat riskan.
"Pasalnya, selalu menimbulkan adanya pengumpulan orang. Ini harus diperhatikan KPU, Bawaslu, pemerintah dan aparat," kata Waleleng dalam Coffee Morning Pilkada Sulut Sehat dan Damai di aula Korem 131/Santiago, Manado, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Olly-Steven Siapkan Pondasi Masa Depan Generasi Milenial, Berikut Rencana Besarnya
Baca juga: Polres Bolsel Siap Kawal Debat Kandidat Kedua di Manado
Baca juga: Pemkab Boltim Telah Bentuk Tim Desk Pilkada 2020
Katanya, meskipun sudah ada larangan berkumpul tapi mobilisasi massa tetap jalan. "Meskipun mungkin, paslon sadar dan tak mau seperti itu tapi fakta di lapangan demikian," katanya.
Ia bilang, kiranya protokol Covid-19 benar-benar dijalankan pada saat pemungutan suara.
Bagaimana agar jangan terjadi penumpukan orang di TPS. "Alur pemilih yang datang diatur, jangan sekaligus. Lalu, mereka yang sudah mencoblos, jangan lagi kumpul-kumpul," katanya.
Baca juga: Pernyataan Keras Pangdam Jaya Soal FPI, Penurunan Baliho Habib Rizieq dan Pasukan Elit TNI di Markas
Pengamat Politik, Taufik Tumbelaka mengungkapkan kekhawatiran yang sama.
Katanya, akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Sulut.
"Kita sepertinya bukan lagi pandemi tapi masuk syndemic yang lebih fatal," katanya.
Karena itu, kata Taufik, karena Pilkada tak boleh ditunda lagi, butuh kolaborasi, keseriusan para pemangku kepentingan untuk meminimalisir risiko.
Baca juga: Danrem 131/Santiago: Mari Wujudkan Pilkada Sehat dan Damai, Kerahkan 700 Personel
"Di sini butuh dukungan aparat memang. Percuma saja kalau cuma imbauan," katanya.
Di sisi lain, ia menyentil maraknya kampanye hitam dan kampanye negatif menjelang hari H pemilihan. Baik secara online maupun offline.
"Masyarakat perlu terus diedukasi, Pilkada ini akang perang ide gagasan bukan saling menjatuhkan," katanya.
Apa yang terpenting, kata dia, bagaimana proses melahirkan pemimpin yang berkualitas. "Pilkada bukan hasil akhir tapi bagaimana prosesnya," katanya.(ndo)
Baca juga: Ayub Ali Curhat Kehilangan Muka Hasil Reses DPRD Minim Perhatian
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: