Tanggapan Pangdam Jaya
Tanggapi Soal Hujatan Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Saya Itu Prihatin, Bahasa dan Lisan Kotor
Terkait hal tersebut diketahui Habib Rizieq keluarkan pernyataan yang dianggap menyinggung TNI dan Polri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman jadi sorotan.
Terkait hal tersebut diketahui Habib Rizieq keluarkan pernyataan yang dianggap menyinggung TNI dan Polri.
Hingga buat Pangdam Jaya geram dan menanggapi hal tersebut.
Baca juga: Kadisdik Bolmut Apresiasi Bantuan Subsidi Bagi Guru Honorer, Yulan: Ini Sangat Membantu
Baca juga: Sosok Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang Turunkan Baliho Rizieq dan Sebut Bubarkan FPI
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 21 November 2020, Virgo Bertengkar dengan Pasangan, Scorpio Dapat Kejutan
foto : Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memberikan penyampaian. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)
Beberapa waktu lalu, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengeluarkan pernyataan yang dinilai telah menyinggung TNI dan Polri.
Terkait pernyataan Rizieq Shihab tersebut, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman buka suara.
Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.
Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.
Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
"Terima kasih atas hujatan-hujatan HRS (Rizieq) terhadap TNI dan Polri."
"Kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai dan habib, karena habib dan kiai selalu baik, ucapan baik dan tindakan baik," kata Dudung, dikutip dari Kompas.com.
Bila ternyata kebalikannya, Dudung menganggap orang yang tidak bertindak baik maka kurang pantas disebut habib.
"Kalau ucapan tidak baik, maka bukan habib itu. Saya ini orang Islam juga," tambahnya.
Sebagai seorang Muslim, Dudung menegaskan, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
Islam mengajarkan kasih sayang tak hanya kepada sesama umat manusia, tetapi kepada alam semesta.
Oleh karena itu, ia merasa prihatin jika ada orang mengaku sebagai habib, tetapi berkata kasar dan menghina.
Terlebih lagi, perkataan itu dilontarkan pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Saya sebagai orang Islam itu prihatin kalau ada seorang habib, peringatan Maulid Nabi, bahasa dan lisan kotor," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku memerintahkan jajarannya mencopot spanduk Rizieq Shihab.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Kemudian, pihak FPI justru memasang kembali baliho-baliho tersebut.
Padahal, pemasangan baliho seharusnya memiliki aturan tersendiri dan tidak bisa seenaknya.
Oleh karena itu, TNI turun tangan untuk menertibkan baliho-baliho yang dipasang tidak sesuai aturan.
Diketahui, hujatan yang menyinggung TNI dan Polri merujuk pada ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.
Ceramah Rizieq tersebut kemudian viral dan beredar di media sosial.
Kala itu, Rizieq merujuk pada kasus aktris Nikita Mirzani yang menghinanya sebagai tukang obat.
Sementara pada cuplikan video ceramah itu, Rizieq Shihab juga sempat menghina satuan kepolisian.
Rizieq menyebut polisi justru melindungi Nikita Mirzani yang dianggapnya sebagai penghina habib.
"Ada lont* hina habib, saya nggak marah, cuma ada umat yang marah. Ngancem mau ngepung lont*.
Eh polisi kalang kabut jagain lont*, kacau kacau, lont* hina habib dijaga polisi, kacau tidak?
Mestinya lonten yang hina ulama ditangkap, bukan dijagain," ujar Rizieq dalam cuplikan video yang beredar.
foto : Habib Rizieq Pulang ke puncak. (Istimewa)
Kepulangan Rizieq Shihab menuai polemik
Diberitakan, setelah kepulangan Pemimpin FPI Rizieq Shihab ke Tanah Air pada Selasa (10/11/2020) lalu, sosoknya memang kerap memicu kontroversi.
Dalam tayangan Kompas TV, para pendukung Rizieq menyambut kedatangannya dengan teriakan takbir yang menggema di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Adapun kepulangan Rizieq dari Arab Saudi memang sangat ditunggu oleh para simpatisannya.
Sebab Rizieq memang sering mengatakan ingin pulang ke Indonesia namun terhalang karena masuk dalam daftar deportasi.
Setelah tiba di Indonesia, rupanya berbagai acara yang dihadiri Rizieq menuai polemik karena memicu kerumunan massa.
Pertama saat kedatangannya untuk pertama kali, ia membuat lalu lintas menuju Bandara Soetta macet total.
Bahkan banyak penumpang pesawat mengalami kerugian dan terpaksa menunggu jadwal penerbangan selanjutnya akibat terjebak macet.
Selain itu, ia juga sempat mendatangi acara Peringatan Maulid Nabi di Tebet, Jakarta selatan dan peletakkan batu pertama di Mega Mendung, Kabupaten Bogor.
Kedua acara yang dihadiri sampai puluhan ribu simpatisannya itu, melanggar protokol kesehatan karena tidak memungkinkan menjaga jarak.
Terakhir, acara yang digelar Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) lalu juga menuai polemik.
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat Rizieq, Syarifah Najwa Shihab kembali memicu kerumunan massa.
Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.
Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk menjaga jarak fisik.
Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Hujatan Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Kalau Ucapan Tidak Baik, Maka itu Bukan Habib, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/20/tanggapi-hujatan-rizieq-shihab-pangdam-jaya-kalau-ucapan-tidak-baik-maka-itu-bukan-habib.