Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Daerah

Mantan Loper Kecil Jadi Seorang Danlantamal VIII, Berikut Kisahnya

Siapa yang menyangka Danlantamal VIII dulu pernah menjadi seorang loper koran sewaktu kecil?

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rhendi Umar
Isvara Savitri/tribun manado
Kunjungan Tribun Manado ke Markas Lantamal VIII, Kairagi, Manado, Kamis (19/11/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Siapa yang menyangka Danlantamal VIII dulu pernah menjadi seorang loper koran sewaktu kecil?

Hal ini diceritakan langsung oleh Danlantamal VIII Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas kepada tim Tribun Manado saat berkunjung ke Markas Lantamal VIII, Kairagi, Manado, Kamis (19/11/2020).

Ia merasakan menjadi loper koran saat masih duduk di bangku SMP. Hujan-panas telah ia lewati mengantar koran ke beberapa rumah.

"Kalau hujan bagaimana caranya agar koran tidak basah dengan tetap naik sepeda," kata Rompas.

Pria yang lahir dan besar di Makassar ini biasanya mengantarkan koran ke daerah Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pernah pada suatu ketika ia ditegur pelanggan karena menaruh koran hanya di pagar padahal setelah ia pergi langsung turun hujan.

"'Heh kau itu! Kau pergi hujan turun jadi korannya basah!'," kata Rompas menirukan pelanggan tersebut.

Semenjak kejadian itu Rompas memutuskan melempar koran langsung ke teras rumah pelanggan agar tidak kehujanan.

Setelah selesai mengantar koran, Rompas biasanya menikmati keroncong terlebih dahulu di area Pantai Losari

Setelahnya ia pulang ke rumah sekira pukul 06.00 Wita untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

"Kalau sekolah jalan kaki, karena sepeda sudah dipakai kakak saya yang laki-laki. Sepeda di rumah cuma ada 1 jadi dipakai berdua," jelas Rompas.

Dengan jalan hidup seperti itu, ia tidak menyangka bahwa akan menjadi Komandan Lantamal VIII di Manado.

Tak ketinggalan, ia juga menceritakan pengalamannya saat mendaftarkan diri menjadi anggota TNI Angkatan Laut.

Sebelum benar-benar diterima, ia masuk ke bangku cadangan karena memiliki postur badan yang pendek.

Namun beberapa waktu setelah mendaftarkan diri dan mengikuti tes ia didatangi seorang berpangkat sersan yang menyuruhnya beri tahu ke ayahnya kalau besok Rompas akan berangkat ke Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti pendidikan militer.

Setelahnya ia langsung memberitahu sang ayah yang saat itu masih menjadi wartawan fotografer senior di Harian Pedoman Rakyat di Makassar, Bhoet Philip Manuel Rompas atau yang dikenal sebagai Buce Rompas.

Saat memberitahukan, Rompas berkata reaksi sang ayah biasa saja.

"Saya kira dia akan kegirangan," ucap Rompas sambil tertawa.

Sayangnya, sang ibu yang saat itu masih menempuh S2 di IKIP Jakarta tak mengetahui bahwa Rompas berangkat ke Magelang untuk mengikuti pendidikan, bahkan hingga ia dilantik menjadi anggota TNI AL.

"Saya kehilangan kontak dengan orangtua waktu di Magelang. Dulu masih belum ada telpon, jadi masih pakai surat. Itu saja suratnya dipilah sama komandan yang di sana, mana yang penting mana yang tidak," terang Rompas.

Surat-surat tersebut, kata Rompas baru dibagikan usai pelantikan. Di situlah kemudian ia menjalin komunikasi kembali dengan orangtua.(*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved