Penanganan Covid
Sebanyak 107 Juta Orang di Indonesia Bakal Divaksin Covid-19
Menurut Terawan, vaksinasi tersebut nantinya akan dibagi ke dalam dua skema yakni vaksin program dan vaksin mandiri.
"Sesuai petunjuk WHO, indikatif rate global untuk vaksin maka wastage ratenya sekitar 15 persen," kata dia.
Sementara vaksin mandiri akan diterima oleh kelompok penerima masyarakat dan kelompok ekonomi lainnya.
Sasaran dalam vaksin mandiri mencapai 75.048.268 juta orang dan diperkirakan membutuhkan150.096.536 juta dosis vaksin Covid-19.
Dengan tambahan wastage rate sebesar 15 persen, Terawan mengatakan jumlah tersebut menjadi 172.661.016 juta dosis.
"Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila tidak kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency," jelasnya.
Baca juga: Sosok Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Si Pembongkar Kasus Dugaan Chat Mesum Habib Rizieq
Lebih lanjut, Terawan menegaskan vaksinasi Covid-19 di Indonesia ditargetkan kepada 67 persen dari 167 juta penduduk dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin dan peruntukannya.
"Vaksin Covid-19 sampai saat ini diperuntukkan bagi sasaran umur 18-59 tahun dan sehat, antara lain tanpa komorbid, (bukan) ibu hamil, dan yang sudah terinfeksi Covid-19, sesuai rekomendasi ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization)," pungkasnya.
800 Ribu Anak di Indonesia Meninggal karena Pneumonia
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 4,5 per 100 balita.
Hal ini berarti, 4, 5 dari 100 balita, menderita Pneumonia. Sementara Berdasarkan laporan WHO tahun 2017 15% dari kematian anak dibawah 5 tahun atau 5,5 juta disebabkan pnemonia dan berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes tahun 2016 jumlah lebih dari 800.000 anak di Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan, pentingnya penanggulangan kematian pneumonia pada anak.
"800.000 anak Indonesia meninggal dunia akibat pneumonia, yang berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes 2016," ujar Terawan dalam acara yang digelar secara virtual, beberapa waktu lalu.
Pemerintah, ujar dia berupaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita dengan pnemonia, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam deteksi dini dan perluasan imunusiasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) secara bertahap.
Sementara itu Menteri KPPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati menambahkan bahwa sumber daya paling berharga bagi suatu negara adalah SDMnya.
Baca juga: Daftar Mutasi 8 Kapolda, Termasuk Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi yang Dicopot
"Tidak ada negara maju tanpa SDM berkualitas maka investasi terbesar kita 79,5 juta anak Indonesia, untuk itu pentingnya pemenuhan hak anak saat ini demi kualitas sdm masa depan'' jelas Bintang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/menteri-kesehatan-menkes-ri-terawan-agus-putrant-kondisi-terkini-2-wni-terinfeksi-virus-corona.jpg)