Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Info Terkini Gunung Merapi, BPPTKG Melaporkan Guguran di Lereng Barat 5 Kali Pukul 00.00 - 24.00 WIB

BPPTKG melaporkan adanya guguran di lereng barat sebanyak lima kali selama periode Minggu (15/11/2020) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Tribunjogja.com/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Laporan terbaru terkait dengan aktivitas Gunung Merapi.

Dilaporkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. 

Dalam laporan tersebut BPPTKG menyebutkan bahwa guguran serta aktivitas gempa atau kegempaan masih terjadi beberapa kali. 

Baik gempa vulkanik maupun akibat guguran serta gempa low frequency Gunung Merapi.

Pada Senin (16/11/2020), BPPTKG melaporkan adanya guguran di lereng barat sebanyak lima kali selama periode Minggu (15/11/2020) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

BPPTKG sebelumnya mengungkapkan guguran sering terjadi sejak status Gunung Merapi dinaikkan menjadi siaga.

Guguran tersebut berasal dari material lava lama di sekitar tebing kawah Merapi.

Guguran dapat terjadi karena faktor tekanan magma dari dalam atau pun faktor eksternal Gunung Merapi.

Penampakan Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020).
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020). (Tribunjogja.com/Almurfi Syofyan)

Selain itu, laju rata-rata deformasi Gunung Merapi dalam periode tersebut melalui pantauan menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan adalah sebesar 12 cm/hari.

Adapun kegempaan yang terjadi di antaranya 91 gempa guguran, 1 gempa low frequency, 230 gempa hybrid/fase banyak, 36 gempa vulkanik dangkal, 1 gempa tektonik, dan 49 gempa hembusan.

"Secara visual, asap sulfatara tidak teramati," ungkap Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin (16/11/2020).

Untuk potensi bahaya, saat ini masih sesuai rekomendasi, yaitu guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif, dan awan panas sejauh maksimal 5 km dari puncak Merapi.

Sejak 5 November 2020, BPPTKG telah menetapkan Gunung Merapi berstatus Siaga (level III).

Daerah Rawan

Dengan status tersebut, BPPTKG menyimpulkan prakiraan daerah bahaya meliputi Kabupaten Sleman, DIY, di Kecamatan Cangkringan; Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved