Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Toleransi Internasional

Sejarah Hari Toleransi Internasional, Diperingati Setiap 16 November, Ini Makna & Tujuannya!

Jatuh pada tanggal 16 November, Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tahunnya.

Editor:
Geneva International Centre for Justice
Hari Toleransi Internasional 

Deklarasi tersebut menempatkan toleransi dalam hubungannya dengan instrumen-instrumen hak asasi manusia internasional yang disusun selama lima puluh tahun terakhir.

Selain itu, deklarasi prinsip-prinsip toleransi juga menekankan bahwa negara harus membuat rancangan undang-undang baru jika diperlukan.

Upaya ini dinilai harus diperhatikan untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kesempatan yang sama bagi semua kelompok ataupun individu di masyarakat.

Peringatan yang digagas oleh UNESCO ini juga berlatar belakang dari terjadinya ketidakadilan dan kekerasan, diskriminasi dan marginalisasi, yang merupakan bentuk umum dari intoleransi.

Pendidikan toleransi yang diinisiasi melalui peringatan Hari Toleransi Internasional bertujuan untuk melawan pengaruh yang mengarah pada ketakutan dan pengucilan pada orang lain.

Selain itu, untuk membantu generasi muda mengembangkan kapasitas independen, pemikiran kritis, serta penalaran etis.

Keberagaman yang ada seperti agama, bahasa, budaya, dan etnis bukan alasan untuk terjadinya sebuah konflik, tetapi harta yang memperkaya semua.

Atas dasar deklarasi tersebut, 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional setiap tahunnya.

Beginilah tujuh langkah menuju toleransi yang dilansir dari laman toleranceday.org:

Tujuh Langkah Menuju Toleransi

Hari Toleransi Internasional
Hari Toleransi Internasional (Geneva International Centre for Justice)

1. Ciptakan suasana kepercayaan dan keamanan untuk mendukung dialog.

2. Masalah toleransi - gali apa arti sebenarnya, dampak intoleransi, bagaimana perasaannya, masalah apa yang disebabkan intoleransi baik secara pribadi, di sekolah maupun di dunia yang lebih luas.

3. Membangun kepercayaan dan ketahanan diri.

4. Identitas, hak dan kebebasan - memahami apa yang membuat saya menjadi saya, persamaan dan perbedaan, kerangka politik, Magna Carta, hak PBB untuk anak, hak asasi manusia.

5. Penalaran dan refleksi; memahami hal-hal dalam dialog.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved