Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Orang Nomor 2 Al-Qaeda Ditembak Mati Agen Israel di Iran, Sosok Berbahaya Pimpinan Jaringan Teroris

Agen Israel langsung melakukan pembunuhan, menurut dua pejabat, lansir The New York Times, Minggu (15/11/2020).

Editor: Frandi Piring
The New York Times
Orang nomor 2 Al-Qaeda Mohammed al-Masri ditembak mati Agen Israel. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang nomor 2 Al-Qaeda, Abu Mohammed al-Masri ditembak mati agen Israel di Iran.

Dikabarkan, pihak Amerika Serikat dan Israel bekerja sama untuk melacak dan membunuh seorang anggota senior Al-Qaeda di Iran pada tahun ini.

Operasi intelijen yang dengan berani dilakukan oleh dua negara sekutu itu datang ketika pemerintahan Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap Teheran.

Empat pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan Abu Mohammed al-Masri, orang nomor 2 Al-Qaeda dibunuh oleh para pembunuh di ibukota Iran pada Agustus 2020.

AS memberikan informasi intelijen kepada Israel di mana mereka dapat menemukan al-Masri dan alias yang dia gunakan saat itu.

Agen Israel langsung melakukan pembunuhan, menurut dua pejabat, lansir The New York Times, Minggu (15/11/2020).

Orang nomor 2 Al-Qaeda Mohammed al-Masri ditembak mati Agen <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/israel' title='Israel'>Israel</a>.

(Orang nomor 2 Al-Qaeda Mohammed al-Masri ditembak mati Agen Israel./The New York Times)

Dua pejabat lainnya mengkonfirmasi pembunuhan al-Masri, tetapi tidak dapat memberikan rincian spesifik.

Al-Masri ditembak mati di sebuah gang Teheran pada 7 Agustus 2020, bertepatan dengan pemboman kedutaan AS tahun 1998 di Nairobi, Kenya, dan Dar es Salaam, Tanzania.

Al-Masri secara luas diyakini telah berpartisipasi dalam perencanaan serangan tersebut dan dicari atas tuduhan terorisme oleh FBI.

Kematian Al-Masri merupakan pukulan bagi Al-Qaeda, jaringan teror yang mengatur serangan 11 September 2001 di AS.

Bahkan, terjadi di tengah rumor di Timur Tengah tentang nasib pemimpin kelompok itu, Ayman al-Zawahiri.

Para pejabat tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut tetapi mengatakan komunitas intelijen AS sedang mencoba untuk menentukan kredibilitas mereka.

Dua pejabat, satu di dalam komunitas intelijen dan dengan pengetahuan langsung tentang operasi tersebut dan mantan perwira CIA lainnya menjelaskan masalah ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved