Info Kesehatan
AWAS! Alami Sariawan di Bibir Lebih dari Sebulan, Bisa Jadi Itu Kanker Mulut, Berikut Penjelasannya
Sariawan tak termasuk penyakit mulut yang serius dan tidak berbahaya. Namun, jika sariawan menetap dalam jangka waktu yang lama bisa jadi itu gejala
TRIBUNMANADO.CO.ID - Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah luka atau peradangan di bibir dan dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Sariawan sering kali dianggap sepele, namun dapat mengganggu saat penderita sedang makan, minum, atau berbicara.
Sariawan biasanya tidak menular. Sariawan bisa dialami oleh semua orang, tetapi lebih sering dialami oleh wanita, remaja, dan anak-anak.
Sariawan tak termasuk penyakit mulut yang serius dan tidak berbahaya. Namun, jika sariawan menetap dalam jangka waktu yang lama bisa jadi itu gejala kanker mulut.
Baca juga: Trik Mengubah Pulsa Operator Jadi Saldo GoPay, OVO hingga DANA di Ponsel Android
Dokter gigi Rusmawati Ruslan, SpPM mengatakan, bahwa kanker mulut ditandai dengan munculnya sariawan lebih dari 1 bulan, rasa sakit di rongga mulut yang tidak sembuh, dan ada pembengkakan pada dagu.
"Sebenarnya, sariawan yang muncul lebih dari 14 hari sudah bisa mengindikasikan kalau seseorang terkena kanker mulut," ungkapnya dalam talkshow virtual yang diadakan Kalbe Farma, Jumat (13/11/2020).
Gejala lainnya yang berpotensi kanker mulut adalah perubahan lesi di mukosa mulut menjadi warna merah ( erythroplakia).
Selain itu, cara membedakan sariawan dengan kanker mulut dapat dilakukan dengan mencium aroma mulutnya.
"Biasanya penderita kanker mulut akan memunculkan aroma mulut yang tidak sedap karena ada kelainan di dalam," ujarnya.
"Kelainan tersebut bisa terjadi karena ada jamur maupun infeksi atau abses penyebab kanker di mulut," sambung dia.
Bau tak sedap penderita kanker mulut akan diperparah dengan ketakutan penderita kanker dalam membersihkan mulutnya. Sehingga kebersihan mulutnya kurang diperhatikan.
Baca juga: Fakta-fakta Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Bakal Dihadiri 10 Ribu Orang, Anies Baswedan Jadi Saksi
Kasusnya sedikit
Jumlah kasus kanker mulut terbilang sedikit di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat 5,6 persen dari total kasus kanker.
Akan tetapi, diperkirakan kasus kanker mulut akan meningkat 21,5 persen di tahun 2020 akibat kurangnya deteksi dini dan gejala yang kerap diabaikan.
Untuk itu, dalam mencegah sariawan dan kanker mulut kita harus rutin menjaga kesehatan mulut dengan gerakan Sa-Mu-Ri (Periksa Mulut Sendiri).