Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penembakan

Selidiki Penembakan Pendeta Yeremia, KSAD Andika Perkasa Bertindak, Apakah Benar Pelakunya Aparat?

Kasus tewasnya seorang pendeta di Intan Jaya, Papua. Sebelumnya diduga pelaku penembakan ada anggota TNI.

Editor: Glendi Manengal
ANTARA
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa 

"Pada tanggal 22 Oktober 2020, Bapak KSAD membentuk Tim Investigasi Gabungan Penguatan Proses Hukum, terdiri dari Puspomad, Staf Intelijen AD, Pusat Intelijen Angkatan AD, dan Ditkumad, yang akan bergabung dengan Tim Kodam Cendrawasih.

Tim gabungan berangkat dari Jakarta pada tanggal 26 Oktober 2020 pukul 01.15 dan tiba di Papua 07.30 WIT, selanjutnya langsung bekerja," kata Dodik. 

2. Masih proses penyelidikan

Saat ini, tim gabungan masih melakukan proses penyelidikan kasus penembakan Pendeta Yeremia.

"Kasus kekerasan dan penembakan terhadap korban pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020 masih dalam proses penyelidikan dan akan ditindaklanjuti dengan proses penyidikan oleh tim gabungan," kata Dodik. 

3. Sosok Alpius

Sebelumnya, terungkap sosok oknum TNI AD anggota Koramil di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua diduga menjadi pembunuh Pendeta Yeremia Zanambani.

Pengungkapan keterlibatan oknum TNI AD terhadap Pendeta Yeremia Zanambani disampaikan oleh pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation Haris Azhar.

Seperti dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'Ini Identitas Oknum TNI yang Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Papua'

Haris mengungkapkan, oknum aparat tersebut diduga bernama Alpius.

Berikut pengungkapan oknum TNI AD Alpius yang tertuang dalam laporan yang telah disusun Haris bersama tim yang di antaranya terdiri dari jurnalis, masyarakat, dan pendeta itu.

Di mata istri korban, Alpius sudah dianggap seperti anak sendiri, karena kerap menumpang mandi, makan bersama, atau meminta air untuk merawat kebun yang dikelola Alpius.

"Jadi Alpius ini cukup dikenal dan bahkan dapat julukan dengan tambahan satu marga lokal."

"Karena dia suka ikut ibadah di satu gereja yang banyak dari marga atau keluarga tertentu," kata Haris dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/10/2020).

Dugaan Tim Kemanusiaan untuk Intan Jaya Papua mengarah kepada Alpius, bukan tanpa sebab.

Sumber: Surya
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved