Kasus Penembakan
Selidiki Penembakan Pendeta Yeremia, KSAD Andika Perkasa Bertindak, Apakah Benar Pelakunya Aparat?
Kasus tewasnya seorang pendeta di Intan Jaya, Papua. Sebelumnya diduga pelaku penembakan ada anggota TNI.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus tewasnya seorang pendeta di Intan Jaya, Papua.
Sebelumnya diduga pelaku penembakan ada anggota TNI.
Terkait hal tersebut membuat Jenderal Andika Perkasa membentuk Tim Investigasi untuk mengungkap siapa penembak yang tewaskan seorang pendeta.
Baca juga: Fadli Zon Sebut Kemungkinan Prabowo Bertemu Habib Rizieq, Habiburokhman: Beliau Berdua Bersahabat
Baca juga: Video Syur Mirip Gisel Segera Ada Tersangka, Pemainnya 74 % Gisella Anastasia, Polisi: Penyidikan
Baca juga: Moeldoko: Tak Ada yang Perlu Direkonsiliasi dengan Rizieq Shihab, Fadli Lihat Perjanjian Rizieq-BIN
foto : Pendeta Yeremia Zanambani. (ist)
KSAD Jenderal Andika Perkasa telah bertindak untuk menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Menurut Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjanarko, Jenderal Andika Perkasa telah membentuk tim Investigasi Gabungan Penguatan Proses Hukum (Tim Investigasi Gabungan).
Kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani memang menjadi sorotan karena menyeret oknum aparat bernama Alpius dan petinggi Koramil Hitadipa.
Karena itulah Jenderal Andika Perkasa langsung membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tak hanya kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, tim ini juga menyelidiki tiga kasus lainnya yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.
Berikut rangkuman fakta terbarunya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'KSAD Bentuk Tim Investigasi Gabungan Selidiki Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani'
1. Jenderal Andika Perkasa bentuk tim investigasi
Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjanarko mengatakan tim tersebut dibentuk sehari setelah TGPF Intan Jaya menyerahkan hasil laporan investigasinya kepada Menko Polhukam Mahfud MD.
Tim tersebut, kata Dodik, terdiri dari unsur Pusat Polisi Militer TNI AD, Staf Intelijen TNI AD, Pusat Intelijen TNI AD, dan Ditekrtorat Hukum TNI AD.
Dodik mengatakan tim tersebut kemudian bergabung dengan tim investigasi Kodam XVII Cenderawasih.
Hal tersebut disampaikan Dodik dalam konferensi persnya di Markas Pusat Polisi Militer TNI AD Jakarta pada Kamis (12/11/2020).