Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Orang yang Sudah Pernah Terpapar Covid Apa Perlu Vaksin? Ini Penjelasanya Ahli

Pendemi Covid-19 masih belum hilang. Terkait hal tersebut pemerintah terus mengupayakan segera tersedia vaksinya.

Editor: Glendi Manengal
(Pixabay/Tumisu)
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pendemi Covid-19 masih belum hilang.

Terkait hal tersebut pemerintah terus mengupayakan segera tersedia vaksinya.

Namun apakah semua pasien yang pernah terpapar Covid-19 akan diberikan vaksin?

Baca juga: Gisella Anastasia Sebut Bentuk Tubuhnya Berbeda: Tuh Cewek Mulus Banget, Aku Udah Ngelahirin

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus dengan Bahan Alami, Dengan Aroma Terapi dan Kantung Teh Bekas

Baca juga: 4 Zodiak Ini Dikira Paling Suka Ikut Campur Masalah Orang, Padahal Hanya Ingin Membantu, Zodiakmu?

Banyak pertanyaan seputar Covid-19.

Diantaranya adalah perlukah seseorang yang pernah terpapar dan dinyatakan sembuh Covid-19 untuk divaksin?

Berikut penjelasan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr dr Soedjatmiko, Sp.A(K),

pada talkshow secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Ia menerangkan, pengembangan dan penelitian terkait virus corona terus berjalan sampai hari ini.

Sehingga belum ada satupun hasil yang menunjukan berapa lama sistem kekebalan tubuh mampu melindungi diri dari penyakit covid-19.

"Belum disimpulkan dari yang sudah sembuh itu ternyata ada ya setelah kekebalannya bisa terkena lagi," kata Dr dr Soedjatmiko.

Di beberapa negara dilaporkan bahwa ada kasus re-infeksi virus corona, seperti di China dan Eropa.

Agar tidak simpang siur dr Soedjatmiko masyarakat diharapkan menunggu hasil uji klinik fase III yang kini tengaj berproses.

"Di Eropa juga ada ya bertahan sampai lama tetap kebal Sampai sekarang kita belum simpulkan dan tunggu hasil uji klinik tersebut," tutur dia.

Update Kondisi Relawan Vaksin yang Lakukan Penyuntikan di Bandung

Sebanyak 1.620 relawan di Bandung yang menjalani uji klinik 1 dan 2 vaksin Covid-19 Sinovac, dilaporkan sampai hari ini tidak menimbulkan sakit berat.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr dr Soedjatmiko, Sp.A(K) menyampaikan hal tersebut,

pada talkshow secara virtual, Kamis (12/11/2020).

"Melaporkan bahwa 1.620 relawan yang diimunisasi yang pertama dan kedua serta sudah diambil darahnya,

sampai hari ini tidak ada yang sakit berat atau macam-macam," ungkap dr Soedjatmiko.

Ia memaparkan, untuk sampai pada uji klinik fase III yang sekarang berlangsung, proses penciptaan vaksin teruji keamananya.

Di awali dari menguji vaksin yang disuntikan pada binatang.

Lalu hasilnya baik, berlanjut pada menyuntikan vakin pada relawan dengan jumlah yang sedikit.

"Percobaan binatang menunjukkan aman dan ada tanda-tanda mampu melindungi badan maka mengijinkan

untuk masuk ke uji klinik fase 1 yaitu pada orang dewasa tapi jumlahnya tidak banyak," jelasnya.

Setelah uji klink fase 1 ternyata hasilnya aman kemudian disuntikkan sama persis dengan jumlah orang yang lebih banyak

"Ada tanda-tanda efektif dilanjutkan diijinkan untuk uji klinik fase 2," lanjut dia.

dr Soedjatmiko berharap hasil uji klinik fase 3 yang dinanti-nantikan,

juga menunjukkan hasil yang sama baiknya yakni tanpa efek samping berat.

"Yang dipakai itu aman dan juga bermanfaat dan efektif,

di mana semua negara-negara yang melakukan uji klinik vaksin ada badan- badan yang mengawasi

sejak awal sejak mulai membuat proposal penelitian kemudian uji klinik," jelas dia.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini | Editor: Anita K Wardhani

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perlukah Vaksin untuk Orang yang Pernah Terpapar Covid-19? Ini Penjelasan Ahli, https://www.tribunnews.com/corona/2020/11/12/perlukah-vaksin-untuk-orang-yang-pernah-terpapar-covid-19-ini-penjelasan-ahli?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved