Pilkada 2020
Survei Berbeda-beda di Pilkada Manado, JPAR : Orang Cerdas Pasti Paham
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin dekat, banyak survei yang dilakukan untuk mengetahui siapa pemenangnya.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin dekat, banyak survei yang dilakukan untuk mengetahui siapa pemenangnya.
Khusus di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Manado dari hasil survei ada yang berbeda-beda.
Survei lain mencatat pasangan nomor urut tiga calon Wali Kota Julyeta PA Runtuwene (JPAR) dan Calon Wakil Wali Kota Harley Mangindaan (Ai) poling di atas.
Ada juga yang survei yang di atas pasangan nomor urut tiga Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP).
Tetapi poling terakhir ini ada survei pasangan nomor urut 1 Andrei Angouw dan Richard Sualang (AARS) yang paling tinggi.
Baca juga: 147 CPNS Bolsel Diminta Lengkapi Berkas NIP
Baca juga: Relawan Solid Bolmut Siap Menangkan ODSK di Enam Kecamatan
Baca juga: Sulut Kembali Ekspor Langsung, 7,6 Ton Tuna Masuk Pasar Jepang
Sedangkan Paslon nomor urut dua Sonya Selviana Kembuan dan Syarifudin Saafa (SSK-SS) masih survei paling bawah dari setiap survei, belum pernah menduduki survei paling teratas.
Hasil terbaru juga mencatat, Pilkada serentak 2020 menempatkan para kerabat incumbent yang maju sebagai calon kepala daerah, elektabilitasnya malah 'merayap'.
Salah satunya di kota Manado JPAR yang adalah istri tercinta Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut.
Baca juga: Joe Biden Pernah Gagal Capres 1988, Jadi Wapres Obama, Putranya Dituduh Terlibat Korupsi
Menanggapi hasil-hasil survei yang ada, JPAR ketika dihubungi mengatakan, survei harus memenuhi kaidah-kaidah.
"Survei itu harus memenuhi Kaidah-kaidah ilmiah yang dimulai dari Pengambilan sampel yang representatif, mewakili semua unsur yang diperlukan, dengan metode ilmiah dianalis pakai ilmu statistika," kata JPAR.
Bagi JPAR, pasti kalau lembaga-lembaga survei itu kredibel, jelas dan diakui oleh KPU maka hasil akhir biasanya tidak akan berbeda jauh antara satu dengan lainnya bisa beda sedikit saja karena banyaknya sampel yang berbeda.
Baca juga: Tertinggal Jauh dari Joe Biden, Masihkah Ada Peluang Menang Bagi Donald Trump?
"Bisa jadi ada yang sampelnya, ratusan, ada juga ribuan dan tingkat kesalahannya berapa persen, margin error," jelas JPAR.
Menurutnya, kalau pelaksana survei tidak kredibel itulah,
sangat diragukan hasilnya malah itu menjadi upaya saja untuk menggiring opini, tapi orang-orang cerdas pasti Paham.(fis)
Baca juga: Nelayan Bolsel Terima Bantuan Alat Perikanan dari Pemerintah
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: