BI Perwakilan Sulut
Manado Inflasi 0,10 Persen di Bulan Oktober, BI: Efek Pembalikan Harga Barito
Pergerakan harga Kelompok Makananan, Minuman dan Tembakau menjadi faktor penggerak IHK
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pergerakan harga Kelompok Makananan, Minuman dan Tembakau menjadi faktor penggerak IHK baik di Manado maupun di Kotamobagu pada Oktober 2020.
Manado mengalami inflasi sebesar 0,10 persen (mtm) sementara Kotamobagu mencatat deflasi sebesar 0,18 persen (mtm).
Adanya inflasi di Oktober membuat inflasi tahunan Manado dan Kotamobagu masing-masing tercatat sebesar -1,19 persen (yoy) dan sebesar 2,80 persen (yoy).
Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, inflasi tahunan Manado tersebut berada dibawah rentang target inflasi nasional 3±1 (yoy).
Baca juga: Penyelundup Narkoba Pakai Baju Hazmat, Lasut Beber Penyelundupan Narkoba di Masa Covid-19
Baca juga: Peduli Sesama, FKPMIH Berbagi dengan Anak-Anak Panti Asuhan Ummul Iman
Baca juga: Profil Joe Biden Calon Presiden AS yang Saat Ini Hasil Polingnya Ungguli Donald Trump di Pilpres AS
"Adapun inflasi Kotamobagu masih bergerak dalam rentang target dimaksud," kata Arbonas kepada Tribun Manado, Rabu (04/11/2020).
Secara nasional, IHK bulan Oktober 2020 tercatat inflasi sebesar 0,07 persen (mtm), dengan laju inflasi tahun kalender sebesar 0,95 persen (ytd).
Sedangkan laju inflasi tahunan sebesar 1,44 persen (yoy), juga berada di bawah rentang target inflasi nasional tahun ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: UMP Sulut 2021 Tetap, Perwakilan Organisasi Buruh Mengamuk Kecam Pjs Gubernur
Jika dilihat dari kelompok penyusunnya, pergerakan harga di Manado sebagian besar digerakkan Oleh kelompok Transportasi serta kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
Indeks harga Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,84 persen dan memberikan kontribusi sebesar 0,24 persen (mtm).
Arbonas menjelaskan, pembalikan harga komoditas strategis Barito (Bawang Merah, Rica dan Tomat) dan lemon menjadi faktor pendorong utama tekanan inflasi kelompok tersebut di Manado.
Baca juga: Dampak UMP & Gaji PNS Tak Naik, Ekonom: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Perluasan Bantuan Sosial
"Pembalikan harga komoditas cabai rawit dan bawang merah memberikan tekanan inflasi setelah mengalami deflasi pada bulan Juli-September 2020," ujarnya.
Sementara itu, penurunan pasokan cabai rawit memberikan tekanan inflasi melalui kenaikan harga.
Meski memberikan tekanan inflasi yang cukup kuat, penurunan IHK pada kelompok Transportasi menahan inflasi Kota Manado yang lebih tinggi.
Penurunan harga terutama terjadi pada tarif angkutan udara dan tarif kendaraan roda empat online.
Baca juga: 8450 Naker yang Terdampak Covid-19 di Tomohon Terima Bantuan
Kebijakan stimulus pemerintah untuk membebaskan biaya pelayanan jasa penumpangan pesawat udara (PJP2U) yang berlaku untuk 13 bandara termasuk bandara Sam Ratulangi sejak 23 Oktober 2020 menjadi sumber penurunan tarif angkutan udara di Manado terutama pada minggu ke empat.
Sementara itu, fenomena yang berbeda terjadi di Kotamobagu. Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang memberikan tekanan inflasi di Manado justru menjadi faktor penyebab utama deflasi di Kotamobagu.
Penurunan harga komoditas-komoditas perikanan terutama ikan Cakalang,
Baca juga: Sosok Calon Ibu Negara AS, Melania Trump Si Mantan Model dan Jill Biden Profesor Bahasa Inggris
ikan tongkol dan cakalang diawetkan menjadi penyebab deflasi dengan kontribusi deflasi sebesar 0,61 persen (mtm) dari total deflasi umum sebesar 0,18 persen (mtm).
Penurunan harga komoditas perikanan terjadi seiring anomali cuaca yang relatif masih terbatas sebagaimana ditunjukan dengan rendahnya curah hujan pada Oktober 2010.
"Meski demikian, kenaikan harga cabai rawit, bayam, daun bawang dan daging ayam ras menahan penurunan harga yang lebih dalam pada kelompok tersebut," katanya.(ndo)
Baca juga: Sejarah Mencatat 10 Presiden Amerika Gagal Dipencalonan Berikut, Bagaimana Donald Trump?
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: