Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Muktamar PPP

Sandiaga Uno dan Khofifah Masuk Bursa Ketum PPP, Internal Suharso dan Mardiono, Amir Uskara

Partai Pembangunan Persatuan (PPP) harus menjadikan muktamar ini sebagai momen kebangkitan partai yang terus merosot

Editor: Aswin_Lumintang
You Tube Talk Show tvOne
Mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara Hot Indonesia, Sabtu (27/6/2020). Sandi menjawab soal rencana keikutsertaannya di Pilpres 2024 nanti. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Partai Pembangunan Persatuan (PPP) harus menjadikan muktamar ini sebagai momen kebangkitan partai yang terus merosot di beberapa Pemilu.

Baca juga: Pekan Kedelapan, Manado Zona Risiko Oranye Covid-19, Angka Kesembuhan Makin Tinggi

Baca juga: Jika Menang Joe Biden Akan Jadi Presiden Tertua yang Terpilih Pertama, Saling Menjatuhkan

Hal ini yang kabarnya membuat PPP membuka calon eksternal untuk maju dalam bursa Calon Ketua Umum.

Singkatnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melakukan pemilihan ketua umum pada muktamar ke-IX di Makassar, tanggal 19 hingga 21 Desember 2020.

Sandiaga Uno di acara E-Talk Show, Jumat (10/7/2020). Dirinya disebut-sebut masuk dalam daftar sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Sandiaga Uno di acara E-Talk Show, Jumat (10/7/2020). Dirinya disebut-sebut masuk dalam daftar sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. (YouTube tvOneNews)

Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan, PPP membuka ruang kepada semua pihak untuk maju menjadi calon ketua umum partai berlambang Ka'bah.

Hingga saat ini, kata Arsul, terdapat empat orang dari internal PPP maju dalam pemilihan ketua umum.

"Pertama Pak Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas), kemudian Pak Mardiono (Anggota Watimpres)," ujar Arsul secara virtual, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Selain itu, politikus senior PPP yang pernah menjabat Wakil Ketua DPD RI, Ahmad Muqowan dan Ketua Fraksi PPP Amir Uskara, turut maju dalam perebutan kursi pucuk pimpinan PPP.

"Lalu ada juga Pak Sandiaga Uno (diusulkan), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) dan Gus Ipul," ucap Arsul.

Gubernur Jatim Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah (Dok. Pemprov Jatim)

Arsul menyadari majunya pihak eksternal partai menuai kritikan dari berbagai pihak, namun PPP merupakan partai yang demokratis dan membuka ruang kepada siapapun.

"Meskipun membuka pintu kepada semua orang untuk bisa gabung di PPP, tapi AD/ART kami mengatur bahwa untuk masuk calon ketua umum harus pernah jadi pengurus di tingkat pusat PPP, supaya identitas PPP sebagai partai kader tidak hilang," papar Arsul.

Wakil Ketua Steering Committee Muktamar PPP ke IX, Syaiful mengatakan, pemilihan Ketua Umum PPP dapat dilakukan secara langsung one man one vote dengan satu utusan satu suara atau melalui sistem formatur.

"Dua cara tersebut diserahkan sepenuhnya kepada peserta Muktamirin," ucap Anggota Komisi I DPR itu.

Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata Syaiful, jika ketua umum berasal dari fusi Nahdlatul Ulama (NU), maka sekretaris jenderalnya dari Parmusi atau Muhammadiyah.

Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa
Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

"Begitu juga sebaliknya mengingat PPP dilahirkan oleh empat fusi partai, yakni NU, Muslimin Indonesia, Syarikat Islam dan Perti. Keseimbangan komposisi tersebut sangat penting agar terjadi kekompakan antar fusi sebagai jati dirinya," ujarnya.

"Diharapkan yang menjadi Ketua Umum dan Sekjen PPP mendatang adalah kader ideologis masing-masing fusi, bukan kader fusi yang biologis ataupun pengakuan," sambung Syaiful.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved