Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Lawan Covid-19 dengan Kasih, Ini Kisahnya di Bolmong dan Minut

Kasih bisa mengalahkan segalanya, termasuk wabah Covid-19. Gempar melanda sebuah gereja di Kabupaten Minahasa Utara (Minut)

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi. Petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap bersiap di lobi Hotel U Stay kawasan Mangga Besar, Jakarta, Senin (28/9/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasih bisa mengalahkan segalanya, termasuk wabah Covid-19.
Gempar melanda sebuah gereja di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Seorang jemaatnya kena Covid-19, ia dirawat di salah satu rumah sakit.

Suaminya, seorang pelayan khusus (Pelsus), terpaksa menjalani isolasi di rumah sambil menanti hasil swabnya.

Persoalannya sang suami sangat aktif berinteraksi dengan jemaat di kolomnya.

Baca juga: Pengembangan Pariwisata Masuk Daftar Program Utama Paslon SSM-Oppo

Baca juga: Marvil Budiman Sentil Pemekaran Provinsi Nusa Utara

Baca juga: Ini 5 Alasan Kenapa Olly-Steven Layak Melanjutkan Kepemimpinan di Sulut

Tiap hari Jumat ia membagi-bagi liturgi ke jemaat. Minggu siang usai ibadah pagi, dirinya menjemput
persembahan dari rumah ke rumah.

Tak pelak ketakutan menyebar di jemaat kolomnya. Namun kasih lebih kuat dan mengalahkan
ketakutan itu.

Para anggota jemaat berlomba - lomba mencukupi kebutuhan hidup Pelsus tersebut.

"Setiap hari kami bawa makanan ke rumah Pelsus itu," kata Sally seorang warga. Sebutnya, ada warga yang membawa makanan rutin tiap hari.

Baca juga: Antusias Masyarakat Perbatasan Bolsel Siap Menangkan Iskandar-Deddy

Ada pula yang setiap tiga hari sekali. Tak hanya makanan, warga mengirim pula vitamin, beer
brand dan buah - buahan.

"Banyak pula yang mengirim uang tunai," katanya.

Menurutnya, pemberian berlangsung dengan mengantar langsung ke lokasi.

Pelsus  tersebut akan menerima langsung di depan pintu.

Baca juga: Kabar Gembira, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Segera Login www.prakerja.go.id

"Pertemuan itu sungguh indah. Kadang air mata dan doa jadi bahasa," katanya.

Belakangan, kata dia, menyeruak seruan untuk tidak mengucilkan semua pasien Covid-19.

Bantuan akan semakin deras mengalir.

"Di saat Covid inilah kasih jadi nyata. Musim Covid justru jadi musim mempraktikkan injil," kata dia.

Di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, warga dari Muslim dan Kristen berbondong-bondong membantu keluarga pasien Covid pertama di Bolmong.

Baca juga: Filipina Diterjang Topan Terbesar Dunia, 10 Orang Tewas, Warga: Sangat Kuat Pohon-Pohon Ditabrak

Ada tujuh anggota keluarga pasien itu yang menjalani isolasi di gedung taman kanak kanak.

"Tiap hari kami bergantian bawa makanan, tokoh - tokoh agama juga kerap berdoa," kata Sangadi Pindol Muhdar Gobel.

Akunya, selama menjabat Sangadi, tak pernah ia melihat solidaritas antar sesama manusia sebesar itu. Ia terharu. "Semua berlomba membantu. Tak ada pengucilan," katanya.

Dan ketika akhirnya pasien Covid tersebut sembuh, ia disambut besar-besaran.

Bak pesta kembalinya anak yang hilang. "Bagi saya Covid ini makin memperkuat kebersamaan kami," katanya. (art)

Baca juga: Kisah Cinta Joe dan Jill Biden, Yakin akan Kekasih Hati dan Mampu Menutupi Duka yang Dialami

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved